Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Pelaku yang membunuh sopir truk asal Lampung Tengah di Jalan Tol Tangerang-Merak, Serang, Banten diduga adalah teman sendiri.
Terduga pelaku diketahui berinisial B dan pernah bekerja di tempat yang sama sebagai sopir truk bersama dengan korban Karijo (45).
Identitas terduga pelaku pembunuhan terhadap Karjiko sopir truk asal Lampung Tengah, bahkan beredar luas di media sosial.
Polisi juga sudah mengantongi sosok pembunuh Karjiko dan kini tengah melakukan pengejaran.
Sebelum kejadian perampokan disertai pembunuhan tersebut, Karjiko sempat ditemui oleh pelaku.
Bahkan Karjiko sempat menghubungi kerabatnya di Lampung dan mengabarkan ada orang yang menumpang dari Lampung hendak ke Jakarta.
Korban juga sempat memfoto para pelaku yang diduga menghabisi Karjiko.
Jasad sang sopir truk kemudian dibuang di pinggir Jalan Tol Tangerang-Merak tepatnya di KM 77, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Jasad korban tersebut kemudian ditemukan pada Sabtu sore, 21 September 2024.
Korban mendapat 17 luka tusukan di tubuhnya dan banyak luka lebam di sekujur tubuh.
Kerabat korban, Sunari saat dikonfirmasi Tribun Lampung, membenarkan perihal 3 orang yang menumpang mobil truk yang dikendarai Karjiko sebelum ditemukan tewas.
Sunari mengatakan, setelah Karjiko keluar dari Lampung, dia mendapat kabar dari Karjiko bahwa ada 3 orang menumpang di mobilnya sejak dari Pelabuhan Bakauheni.
Dia pun mengaku tidak asing dengan orang tersebut setelah fotonya beredar di media sosial Komunitas Romantika Sopir Truk Indonesia (RSTI) korwil Lampung yang turut memantau perjalanan korban.
"Karjiko kenal dengan seorang yang menumpang di mobilnya."
"Dari informasi yang saya dapat, namanya B***, dia bekas sopir juga," kata Sunari, Rabu (25/9/2024).
Sebelumnya diberitakan, Karjiko (45) warga Kampung Fajar Asri, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah menjadi korban pembajakan atau pembegalan mobil muatan di jalan tol wilayah setempat, Sabtu (21/9/2024).
Kerabat korban, Sunari mengatakan, peristiwa diketahui saat Karjiko ditemukan polisi setempat dalam keadaan terkapar di pinggir jalan tol dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban tewas dengan 17 luka tusukan di bagian dada dan perut serta punggungnya," katanya, Selasa (24/9/2024).
Sunari mengatakan, Karjiko kala itu sedang mengendarai truk Fuso warna hijau plat BE 8640 ACU dengan muatan gula seberat 38 ton.
Saat hendak berangkat ke Ciledug, Sunari sempat berkomunikasi dengan korban bahwa ada 3 orang yang menumpang di mobilnya.
Namun, setelah itu Sunari dan pihak perusahaan tempat Karjiko bekerja sempat hilang komunikasi dengannya selama 3 hari.
Bahkan, kata Sunari, selain 'lost contact', pihak perusahaan pun tidak bisa melacak posisi kendaraan yang dikemudikan Karjiko melalui GPS.
"Tahu-tahu kami dapat kabar hari Sabtu kemarin kalau Karjiko ditemukan tewas di pinggir jalan tol, dan mobil fusonya hilang," ujarnya.
Sunari menyebutkan, Karjiko tewas dalam keadaan telungkup dengan badan penuh luka tusukan, luka lebam, dan mulut tersumpal handuk.
Saat ini, jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka, dan telah dimakamkan di kampung halaman korban.
Saat ini Sunari berharap untuk pihak kepolisian setempat supaya pelaku dapat ditangkap dan dihukum atas pembunuhan dan pencurian kendaraan muatan korban.
"Saya berharap polisi bisa menangkap pelaku dan dihukum dengan adil sesuai aturan," katanya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)