“Saya harap, mahasiswa dapat mendengarkan materi seminar ekspedisi ini. Untuk itu, jangan melewatkan kesempatan ini dan rekan-rekan mahasiswa bisa lebih antusias dalam tanya jawab,” ujar Dr. Bainah.
Salah satu pemateri Ir. Yan Ruchyansyah, M.Si selaku Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menyampaikan mengenai Penelitian dan Potensi Keanekaragaman Hayati di Wilayah Lampung.
Menurutnya, Lampung menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan ekosistem lahan hutan yang masih terjaga mulai dari Lanskap Batu Tegi, Lanskap Way Rilau, Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdurrachman, hingga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Namun, sekitar 86 persen lahan di Lampung sudah dipenuhi dengan aktivitas manusia. Pentingnya peran pemerintah, akademisi, dan pihak NGO juga turut serta dalam melindungi kawasan hutan dan melakukan konservasi sebagai upaya dalam menjaga rantai ekosistem yang ada di wilayah Lampung.
Rangkaian kegiatan selanjutnya yakni penyampaian materi mengenai Penelitian keanekaragaman burung di Kali Jernih, Way Sekampung oleh Reza Saputra, selalu ketua tim di KPH Batu Tegi.
Menurutnya, kehadiran masih terdapat banyak spesies yang belum teridentifikasi. Reza bersama tim melakukan proses identifikasi menggunakan point count dan transek. Beberapa spesies yang dapat ditemukan di KPH Batu Tegi di antaranya seperti Pelatuk Sayap Merah, Merbah Mata Merah, Caladi Batu Melayu, dan lain-lain.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)