TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR - Kakak beradik berinisial SF (9) dan adik laki-lakinya IS (8) disekap di dalam toilet dan dirantai ibu tiri dan ayah kandungnya.
Keduanya disekap di sebuah kamar wisma di Jl Flores, Kecamatan Wajo, Makassar.
Akibat penyekapan tersebut, korban dalam kondisi kritis dan kurang gizi.
Atas kejadian itu, polisi mengamankan ibu tiri, NI alias I (28) dan ayah kandung berinisial AY alias J (37).
Sementara, kedua korban dirawat di RS Bhayangkara Makassar karena kondisinya yang kritis.
"Saat ini kami masih melaksanakan observasi di RS bersama dokter melakukan observasi korban yang saat ini masih dirawat."
"Saat ini kedua korban masih dirawat hingga beberapa hari ke depan karena kondisinya kritis," ujar Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto, Jumat (7/2/2025).
Sementara itu, Kapolsek Wajo, Kompol Muh Idris, menuturkan,kedua orang tua korban sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar.
Kepada polisi, kedua orang tua korban mengaku melakukan penyekapan karena SF dan IS nakal.
"Menurut informasi yang kami dapatkan ini anak katanya nakal, tapi senakal nakalnya anak jangan sampai merusak fisik maupun psikisnya," ujar Idris, Jumat.
Terungkapnya Kasus Penyekapan
AKBP Restu Wijayanto menceritakan, kasus penyekapan ini terbongkar setelah ada masyarakat yang melapor.
"Jadi awalnya pada tanggal 6 Februari, tadi malam. Pihak Bhabinkamtibmas dan juga informasi dari masyarakat melaporkan adanya anak yang disekap oleh orang tuanya di dalam satu wisma yang seperti kos-kosan di wilayah Kecamatan Wajo," kata Restu kepada Tribun-Timur.com.
Anggota Polsek Wajo pun mendatangi lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
Benar saja, kedua bocah malang tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
Keduanya disekap di kamar mandi dengan posisi tubuh diikat menggunakan rantai.
Pihak kepolisian juga menemukan luka yang cukup parah di tubuh korban.
"Berbekal dari informasi tersebut, kita melakukan pengecekan. Ternyata benar adanya penyekapan di dalam WC," ujarnya.
Korban pun langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kemudian tim opsnal dari Polres Pelabuhan dan Polsek Wajo tadi malam sudah mengamankan sekitar pukul 01.30 pagi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara," terang Restu.
Restu menerangkan, korban mengalami kekurangan gizi serta luka-luka kekerasan.
"Kita langsung memberikan pertolongan pertama dan melakukan visum yang dikhawatirkan, kondisi anak cukup kritis pada saat sampai di RS Bhayangkara," ungkapnya.
Bahkan, korban mempunyai luka bakar di tubuhnya.
Terutama pada tubuh sang adik, IS, yang alami luka bakar 58 persen.
"Dari pemeriksaan awal dari IGD kita periksa memang untuk anak pertama ada luka bakar di perut dan di paha," kata dr Elvis, Dokter Spesialis Bedah RS Bhayangkara, Jumat.
"Terus yang anak kedua luka bakarnya lebih banyak karena luka bakarnya sekitar 58 persen anak kedua, kalau anak pertama sekitar 5 persen saja," sambungnya.
Saat ditanya berapa lama korban akan menjalani penanganan medis, Elvis masih belum bisa memastikan karena korban alami kekurangan gizi karena beberapa hari tak diberi makan.
"Karena kondisinya yang kurang gizi sekali kemungkinan semingguan tidak makan jadi itu butuh waktu, kita belum bisa pastikan berapa lama, nanti sementara kami kerja sama juga dengan dokter anak dan dokter gizi," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com