Tribunlampung.co.id, Jakarta - Keberadaan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, seusai keluar instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, agar kader PDIP menunda kegiatan retreat di Magelang, terungkap.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno alias Doel, mengungkap keberadaan duetnya di Pilkada Jakarta 2024 itu.
Diketahui, dinamika politik tanah air mulai beriak setelah Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memerintahkan kepala dan wakil kepala daerah dari partainya tak ikut kegiatan retret di Magelang pada Jumat, 21 Februari.
Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Pilkada 2024 akan mengikuti retret atau retreat atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada 21-28 Februari 2025.
Adapun instruksi tersebut disampaikan Megawati melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025).
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias si Doel irit bicara soal instruksi Ketum PDIP yang meminta kepala daerah dari PDIP menunda ikut retreat kepala daerah pada 21-28 Februari.
Politisi PDIP ini meminta hal itu ditanyakan kepada DPP PDIP.
“Itu tanya sama DPP, tugas saya sekarang wakil gubernur bekerja, ini lah tugas saya yang pertama,” kata Rano di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).
Rano mengatakan, wakil gubernur diundang untuk retreat pada 27 Februari.
Sementara itu, Rano mengaku tidak tahu soal kehadiran Gubernur Jakarta Pramono Anung di retreat hari ini.
“Itu (keberadaan Pramono) tanya sama beliau (Pramono),” katanya.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada kepala daerah dari partainya untuk menunda ikut dalam agenda retreat yang akan digelar pada 21-28 Februari mendatang.
Instruksi itu disampaikan Megawati menyusul penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Kamis (20/2). Instruksi tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken Mega per 20 Februari 2025.
“Diinstruksikan kepada seluruh kepada daerah dan wakil kepala daerah PDIP, untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada 21-28 Februari 2025," demikian bunyi instruksi tersebut.
KPK telah resmi menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang telah berstatus tersangka dugaan suap PAW Harun Masiku dan perintangan penyidikan.