UIN Raden Intan Lampung

Deputi MenPAN-RB Ungkap Kebijakan Kelembagaan Menuju Rekognisi Internasional saat Raker UIN RIL

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAKER UIN RIL - Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana MenPAN-RB Nanik Murwati, S.E., M.A dalam Raker UIN RIL.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana MenPAN-RB Nanik Murwati, S.E., M.A., paparkan kebijakan kelembagaan menuju rekognisi internasional dalam Raker UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) 2025. 

Raker yang digelar secara daring ini mengusung tema Pengembangan Kelembagaan Menuju Rekognisi Internasional.

Nanik menegaskan peran pendidikan tinggi keagamaan harus selaras dengan Asta Cita, khususnya pada poin kedua yang berkaitan dengan pengelolaan perguruan tinggi dan aspek-aspek terkait.

Dari 17 program prioritas yang telah ditetapkan, program prioritas kedelapan mencakup penguatan pendidikan, sains, teknologi, dan digitalisasi.

Nanik menyoroti pentingnya transformasi digital di perguruan tinggi.

Menurutnya, digitalisasi dalam pendidikan tinggi mencakup tiga aspek utama, yakni digital structure, digital competence, dan digital culture.

Ketiga aspek ini harus menjadi bagian dari strategi perguruan tinggi dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. 

Dalam konteks pengembangan kelembagaan, UIN RIL tengah berproses membentuk dua fakultas baru, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Psikologi Islam.

Kehadiran dua fakultas ini diharapkan dapat menjadi pendorong kemajuan bagi UIN RIL, terutama dalam menghadapi era digitalisasi.

Nanik juga menekankan perguruan tinggi tidak hanya berfokus pada penguatan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. 

Salah satu keunggulan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) adalah karakteristik keagamaannya, yang diharapkan tetap dipertahankan.

“Mahasiswa lulusan PTK tidak hanya harus memiliki kompetensi akademik, tetapi juga akhlak yang baik sebagai penyempurna keterampilannya”, ungkapnya.

Terkait upaya menuju World Class University, Nanik menjelaskan perguruan tinggi harus memperhatikan kerangka akuntabilitas dengan memastikan mahasiswa memiliki keterampilan masa depan.

Ia menyebutkan tiga dimensi keterampilan yang harus dikembangkan, yaitu pengembangan soft skills seperti inisiatif dan etika, keterampilan teknis dalam penggunaan teknologi informasi, serta keterampilan organisasi seperti kemampuan bekerja sama. 

Selain itu, organisasi PTKN yang ingin mencapai World Class University harus memperhatikan fleksibilitas, kesesuaian dengan beban kerja dan fungsi, serta kemampuan menghadapi tantangan global. Nanik juga mengungkapkan langkah strategis UIN RIL dalam mewujudkan World Class University, di antaranya melalui peningkatan akuntabilitas perguruan tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini