TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Way Kanan - Warga sekitar tempat judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung akhirnya buka suara.
Warga sekitar, Ardi Erwansyah, mengaku tahu adanya kegiatan sabung ayam tersebut sekitar 5 bulan lalu dengan kondisi pada saat awal sepi.
Namun, seiring berjalannya waktu menjadi ramai dan bahkan banyak orang datang dari luar Kabupaten Way Kanan.
"Para pemain judi sabung ayam ini dari orang jauh dan dari luar kota, memang sebelum bulan puasa ditutup. Akan tetapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi gelanggang tersebut," ujar Ardi saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (19/3/2025).
Pria yang sehari-harinya menderes atau mengumpulkan getah karet itu menyebut, gelanggang sabung dibuka dua kali seminggu.
"Sangat ramai pengunjung dan ada 50-an orang, berjejer mobil mewah setiap adanya perjudian sabung tersebut," kata Ardi.
Diteruskannya, bahwa warga sekitar tidak ada yang ikut sabung ayam dan masyarakat takut terlibat.
Pihaknya mengaku tidak pernah terjadi penggerebekan dan baru kali ini terjadi peristiwa tersebut.
Lalu diungkapnya, pemilik tanah tempat gelanggang sabung ayam tersebut milik bosnya.
Awalnya sang bos tidak mengizinkan untuk dijadikan arena sabung ayam.
Namun karena merasa tidak enak jika menolak, maka dirinya akhirnya mengizinkan.
Masyarakat mengharapkan kedepan jangan ada lagi perjudian seperti ini di kampungnya.
"Kami meminta tolong jangan libatkan masyarakat, kami resah karena banyak orang luar masuk ke daerah kami hingga menitip kendaraannya," ujar Ardi.
Masyarakat sekitar gelanggang sabung ayam pun merasa takut ketika bepergian ke luar rumah pasca tewasnya 3 polisi Way Kanan akibat ditembak.
"Kami masyarakat sini takut mau pergi, takut kalau ada perang antara aparat-aparat tersebut dan takut masyarakat terlibat," tukas Ardi Erwansyah.