Liputan Khusus

Lapak Penukaran Uang Baru di Pasar Tengah Bandar Lampung Diserbu Masyarakat

Penulis: Hurri Agusto
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TUKAR UANG - Mendekati Lebaran 2025, tepatnya pada hari Selasa (25/3/2025), sejumlah lapak jasa penukaran uang pecahan baru mulai banyak ditemui di Pasar Tengah, Bandar Lampung.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mendekati Lebaran 2025, tepatnya pada hari Selasa (25/3/2025), sejumlah lapak jasa penukaran uang pecahan baru mulai banyak ditemui di Pasar Tengah, Bandar Lampung.

Berbeda dengan penukaran uang resmi, lapak jasa penukaran uang baru ini memberlakukan biaya tambahan setiap penukaran minimal Rp 100.000.

Nilainya bervariasi, mulai Rp 5.000, Rp 10.000, hingga Rp 20.000 setiap menukar uang pecahan minimal Rp 100.000.

Lina, salah satu pembuka lapak di Pasar Tengah mengatakan, ia membuka lapak penukaran uang baru untuk mencari tambahan penghasilan menjelang Lebaran.

"Kalau saya cuma buat cari jajan tambahan untuk Lebaran saja, stoknya nggak banyak soalnya. Saya baru buka hari minggu kemarin, soalnya sebelumnya uangnya belum ada,," kata dia kepada Tribun Lampung, Selasa (25/3/2025).

Dia pun mengatakan, uang pecahan yang dijajakan dipastikan asli lantaran uang tersebut berasal dari bank resmi.

"Ya asli lah, saya dapat ya dari teman yang punya kenalan di bank," ucapnya

Dalam sehari membuka lapak penukaran uang baru, Lina dapat meraup keuntungan hingga Rp 1-1,5 juta.

"Kan kalau Rp 100 ribu itu jasanya Rp 20 ribu, tergantung mau yang pecahan yang mana. Kalau pecahan Rp 1.000 sama Rp 2.000 itu jasanya Rp 15 ribu. Kalau dapat berapa, tergantung hari itu banyak atau enggak. Kalau banyak ya kita putarin lagi," imbuhnya.

Sementara, Okta, salah seorang penukar uang pecahan di lapak mengaku cukup terbantu dengan adanya lapak tersebut.

"Lumayan terbantu sih, walaupun ada jasanya, tapi daripada enggak dapat. Saya nukar pecahan Rp 2000 jasanya kena Rp 15 ribu per 100 ribu, jadi satu gepok jasanya kena Rp 30 ribu," kata dia.

Okta mengatakan, dirinya terpaksa menukar uang di lapak lantaran tak kebagian jatah saat mendaftar di aplikasi pintar BI.

"Saya enggak kebagian yang daftar lewat web BI itu, katanya sih memang ada buka lagi, tapi saya udah males ribet, jadi mending tukar di sini (lapak aja)," imbuhnya.

Tukar di BI

Di sisi lain, Yuda, mahasiswa Universitas Lampung mengatakan, jika ia telah berhasil mendaftar penukaran uang tahap keempat yang dibuka BI, pada hari Minggu (23/3/2025) lalu.

Halaman
12

Berita Terkini