Kecelakaan Mobil vs Bus di Gresik

Firasat Tak Biasa Kekasih Jemaah Umrah yang Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Gresik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FIRASAT KEKASIH: Tasya saat ditemui di kursi ruang kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik, Kamis (10/4/2025). Tasya, yang merupakan kekasih M Aqib, jemaah umrah yang meninggal dalam kecelakaan maut mobil vs bus di Gresik, Jawa Timur, mengungkap firasat tak biasa yang dialaminya.

Tribunlampung.co.id, Gresik - Firasat tak biasa dirasakan Tasya, kekasih M Aqib, jemaah umrah yang meninggal dalam kecelakaan maut mobil vs bus di Gresik, Jawa Timur.

Tasya juga mengungkap pesan terakhir kekasih hatinya itu sebelum meninggal dalam kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang tersebut.

Diketahui, kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi. Berdasarkan informasi dari TribunJatim, kecelakaan ini menimpa mobil Panther DK-1157-FCL menabrak bus Rajawali Indah S-7707-UA. Tujuh penumpang dalam mobil Panther tersebut, termasuk pengemudi, dipastikan meninggal dunia.

Wanita asal Surabaya ini pun mengulas pesan Aqib beberapa waktu lalu. Terakhir bertemu pada Sabtu 5 April 2025.

"Dia (Aqib) ngomong, 'semoga aku hidup yang lama'," kenangnya menirukan apa yang dikatakan sang kekasih.

Komunikasi terakhirnya dengan Aqib dilakukan tadi pagi. Seperti biasa, Aqib pamit.

"Dia bilang, aku udah berangkat," ceritanya.

Namun ternyata, pesan itu menjadi percakapan penutup hubungan asmara Aqib dan Tasya.

Firasatnya semakin menguat tatkala sambungan telepon berulang kali tidak terjawab.

"Saya sudah feeling, saya telepon terus kok tidak ada yang angkat."

"Terus ada yang angkat ngasih tahu itu (kecelakaan)," sambil menahan tangis.

Duka Mendalam Tasya

Kecelakaan maut antara mobil isuzu Panther dengan bus Rajwali Indah di jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025) meninggalkan luka yang mendalam.

Terutama bagi Tasya, kekasih seorang korban.

Tasya merupakan kekasih dari M. Aqib, seorang penumpang yang akan berangkat umrah. Pemuda berusia 27 tahun itu akan berangkat ke tanah suci hari ini. Pesawat yang akan mengantarkannya terbang, dijadwalkan berangkat pukul 12.00 Wib.

M. Aqib warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban berangkat diantar enam orang keluarganya. Mengendarai Isuzu Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan pengantar umrah dari Tuban ke Surabaya.

Setelah salat subuh, rombongan langsung berangkat. Koper berisi pakaian, tas hitam dengan logo umrah, berisi passport tidak luput dibawa oleh M. Aqib.

Dia pun sudah mengirim pesan kepada kekasihnya itu, akan berangkat ke Juanda. Tasya pun mendoakan agar hati-hati di jalan.

Setelah ibadah umrah, keduanya berencana akan lamaran. Kemudian tahun depan menggelar pernikahan. M. Aqib bekerja di Bali. Sementara Tasya berada di Surabaya. Menjalani hubungan jarak jauh, tapi keduanya berkomitmen untuk meneruskan ke jenjang pernikahan.

Berkat kerja keras M. Aqib selama bekerja di Bali, dia bisa berangkat umrah.

Waktu menunjukkan pukul 05.40 Wib, mobil sedang dalam perjalanan di jalan raya Duduksampeyan, Gresik. Petaka pun tiba.

Ban mobil selip ke kiri, pengemudi banting setir ke kanan saat melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik.

Mobil berwarna biru tua itu langsung oleng. Melewati markah jalan. Menabrak bus Rajawali Indah S -7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, dari arah berlawanan, membawa 15 penumpang berangkat dari Surabaya menuju Bojonegoro.

Jarak yang sudah terlalu dekat, dan kendaraan yang cukup kencang, sehingga terjadi kecelakaan.

Berdasarkan data, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Termasuk balita dipangkuan sang kakek yang duduk di kursi depan.

Sementara tiga orang mengalami luka berat, meninggal dunia di rumah sakit. Total tujuh orang di dalam mobil Panther semuanya meninggal dunia.

Impian M. Aqib menuju tanah suci kandas. Begitu pula orang tua dan saudara Aqib yang ikut mengantar juga meninggal dunia.

Tujuh jenazah korban kecelakaan maut mobil Panther versus Bus Rajawali Indah di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik telah dievakuasi ke Kamar Mayat RSUD Ibnu Sina.

Tasya sekitar pukul 07.00 Wib tiba di jalan raya Duduksampeyan. Dibonceng temannya, berangkat dari Surabaya. Dia mendapat kabar rombongan kekasihnya kecelakaan.

Setibanya di lokasi, seluruh kendaraan terlibat kecelakaan dan para korban sudah dievakuasi. Hanya serpihan kaca dan bekas cat semprot menjadi saksi kerasnya kecelakaan.

Tasya bertolak ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.

Di tengah suasana duka, tampak Tasya sabar menunggu di ruang administrasi Kamar Mayat RSUD Ibnu Sina Gresik.

Perempuan berkerudung hitam itu matanya sembab disebabkan tangis kehilangan yang menyelimutinya. Namun, dia masih bisa bercerita tentang  Muhammad Aqib.

Tasya mengaku telah mengetahui rencana keberangkatan Muhammad Aqib ke tanah suci Mekkah untuk menjalankan ibadah umrah. Untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Wanita asal Surabaya ini pun mengulas pesan Aqib beberapa waktu lalu. Terakhir bertemu pada Sabtu kemarin. Tanggal 5 April.

"Dia (Aqib) ngomong, semoga aku hidup yang lama," kenangnya menirukan apa yang dikatakan sang kekasih.

Komunikasi terakhirnya dengan Aqib dilakukan tadi pagi. Seperti biasa, Aqib pamit.

"Dia bilang, aku udah berangkat," ceritanya.

Namun ternyata, pesan itu menjadi percakapan penutup hubungan asmara Aqib dan Tasya.

Firasatnya semakin menguat tatkala sambungan telepon berulang kali tidak terjawab.

"Saya sudah feeling, saya telepon terus kok tidak ada yang angkat. Terus ada yang angkat ngasih tahu itu (kecelakaan)," sambil menahan tangis.

Berdasarkan penuturan Tasya, mereka sebenarnya sudah berencana menikah pada tahun depan. Ini merupakan tahun kedua hubungan mereka.

"Ya, rencana menikah tahun depan," ungkap sembari menahan tangis.

Di mata sang kekasih, Aqib adalah sosok pria yang baik hati dan pekerja keras.

"Dia kerja di Bali, baik banget," tutur Tasya sesegukan hingga air matanya kembali tumpah.

Kini, hanya doa yang bisa dilantunkannya untuk sang kekasih. Berharap pria asal Tuban itu meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

Tangis tak tertahan. Saat jasad M. Aqib sudah dibalut kain kafan dibawa menggunakan mobil ambulans pulang kembali ke Tuban.

Ketujuh keluarga tersebut dimakamkan di pemakaman Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

( Tribunlampung.co.id / TribunJatim.com )

Baca juga: Daftar Nama Korban Meninggal Kecelakaan Mobil Panther dengan Bus Rajawali di Gresik

Berita Terkini