Tribunlampung.co.id, Mesuji - Pemkab Mesuji menerima kunjungan dari Pemkab Lampung Timur dalam rangka studi tiru pelaksanaan swakola untuk proyek infrastruktur.
Kunjungan itu dilakukan pada 10 April 2025 lalu di salah satu restoran yang ada di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.
Plh Sekretaris Kabupaten Mesuji Najmul Fikri saat dikonfirmasi mengatakan, kedatangan Pemkab Lampung Timur melalui Dinas PUPR ingin belajar terkait pelaksanaan swakelola penanganan jalan, jembatan dan lain sebagainya.
"Kunjungan Pemkab Lampung Timur melalui Dinas PUPR tersebut dihadiri oleh kepala dinasnya sekaligus jajaran terkait untuk belajar pelaksanaan swakelola, khususnya untuk menangani persoalan jalan," ujarnya, Minggu (13/4/2025).
Kiki, sapaan akrabnya, menyebut pihaknya telah memaparkan terkait pelaksanaan swakelola dan keunggulannya termasuk landasan hukumnya yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 sebagainya diubah pada Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dijelaskannya, mengenai swakelola jika diperbandingkan secara apple to apple dengan kontraktual tentunya lebih efektif dan efisien.
Mengingat secara anggaran lebih efisien dan efektif penanganannya dan mutu kualitasnya itu bisa diperbandingkan.
"Untuk saat ini tentunya kami sangat percaya diri terkait program swakelola yang telah kami jalankan, karena memang sudah terbukti kualitas yang kita bangun dari 2017 sampai hari ini juga masih bertahan cukup baik," ungkapnya.
Padahal cukup diketahui banyak kendaraan dengan tonase melebihi kapasitasnya melintasi jalan tersebut.
Selain efektif dan efisien dari kualitasnya dan anggarannya yang hemat, secara ketenagakerjaan juga bisa meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga terciptanya lapangan pekerjaan.
"Karena terkait tenaga kerja lokal yaitu masyarakat Mesuji kita latih kita buatkan sertifikasi biar tidak melanggar Undang-undang Jasa Konstruksi," ucapnya.
Kemudian, jika terdapat kekhawatiran akan membunuh kontraktor yang ada dengan diterapkannya swakelola tersebut tentu saja tidak demikian.
Menurutnya, dengan diterapkannya sistem swakelola ini akan banyak membuka peluang baru bagi kontraktor.
Misalnya jika pada sistem kontraktual hanya satu proyek pembangunan jalan saja yang dilelang untuk menangani persoalan jalan maka dengan adanya swakelola ini bisa ada empat proyek sekaligus.
Seperti proyek pengadaan bahan material pasir, semen, batu split dan pengadaan material untuk perlengkapannya.