Berita Terkini Nasional

Darah Eks Panglima TNI Mendidih, Hercules Sebut Purn Jenderal TNI Bintang 3 Bau Tanah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TAK TERIMA: Foto ilustrasi, eks Panglima TNI, Purn Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) dan Rosario de Marshall atau biasa dikenal Hercules (kanan). Darah mantan Panglima TNI, Purn Jenderal Gatot Nurmantyo, mendidih manakala ia mendengar seniornya, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga, Sutiyoso, dihina. Adalah Rosario de Marshall atau biasa dikenal Hercules, yang disebut menghina Sutiyoso dengan sebutan bau tanah.

Menurut Hercules, sikap Dedi Mulyadi terlalu berlebihan memusuhi ormas-ormas di Jawa Barat.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshall itu menyebut ada peran besar ormas di balik terpilihnya Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Terlalu berlebihan KDM, dia jadi gubernur juga kita dukung habis-habisan, karena anggota saya sudah hampir 500 ribu orang di Jawa Barat, semua dukung (Dedi jadi Gubernur)," ujar Hercules seperti dikutip Youtube Unlocked yang tayang pada Rabu (30/4/2025). 

Hercules juga membantu mengerahkan kiai hingga ulama untuk mendukung Dedi Mulyadi sebagai gubernur. 

"Saya baru saja diangkat jadi panglima beberapa ribu pondok (pesantren) di Jawa Barat. Jadi, jangan terlalu berlebihan lah," lanjutnya. 

Ia mengingatkan mantan Bupati Purwakarta tersebut agar tidak memusuhi ormas. 

Pasalnya, ormas itu organisasi yang lahir dari masyarakat. 

"Ormas itu bukan musuh. Bukan musuhnya pemerintah, bukan musuhnya gubernur, ormas itu berangkat dari masyarakat menjadi organisasi, jadi organisasi masyarakat. Anda jadi gubernur didukung oleh kita-kita semua," jelasnya.

Respons Dedi terkait premanisme

Sebelumnya, Kabid Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution, memperingatkan Dedi Mulyadi untuk tidak mengusik organisasinya.

Razman mengultimatum Gubernur Jabar agar tidak menstigma negatif ormas Grib Jaya yang bisa memancing gesekan sosial.

Menanggapi ultimatum tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjawab santai karena fokus utamanya saat ini adalah bekerja untuk memastikan iklim investasi di Jabar berjalan kondusif.

"Oh itu, biasalah. Kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik," kata Dedi di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

Dedi mengatakan, segala bentuk ancaman tidak akan mengubah caranya bekerja membereskan persoalan yang terjadi di Jabar.

Apalagi saat ini dirinya mempunyai tugas besar sebagai seorang gubernur agar bisa menekan angka pengangguran.

"Rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera. Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun, kalau itu mengganggu kinerja saya," ucapnya.

Meski demikian, dia mengaku tidak anti kritik terhadap kebijakan-kebijakannya. Dia terbuka terhadap kritik membangun demi kemaslahatan warga Jabar.

"Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan TribunJakarta.com

BACA BERITA POPULER

Berita Terkini