Berita Lampung

Diskusi Fraksi PKS Soroti Putus Sekolah dan Minimnya Minat Mahasiswa Kembali ke Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI PENDIDIKAN - Fraksi PKS DPRD Provinsi Lampung menggelar Diskusi Hari Pendidikan Nasional bertema Meneropong Masa Depan Lampung dalam Perspektif Pendidikan, yang dilaksanakan di ruang rapat komisi DPRD Provinsi Lampung, Kamis (2/5/2025).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Putus sekolah hingga minimnya minat mahasiswa kembali ke Lampung menjadi persoalan krusial yang disoroti mahasiswa dalam diskusi Hari Pendidikan Nasional yang digelar Fraksi PKS DPRD Lampung, Kamis (2/5/2025). 

Fraksi PKS DPRD Lampung menggelar Diskusi Hari Pendidikan Nasional bertema "Meneropong Masa Depan Lampung dalam Perspektif Pendidikan", yang dilaksanakan di ruang rapat komisi DPRD Lampung.

Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Fraksi PKS, Ade Utami Ibnu, dengan keynote speech disampaikan oleh Ketua DPW PKS Lampung, Ahmad Mufti Salim.

Hadir sebagai Narasumber diantaranya adalah Kepala Dinas Pendidikan – Thomas Ameriko, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Lampung – Hendra Saputra, dan Guru Besar FKIP Universitas Lampung – Prof Abdurrahman.

Dalam forum ini, perwakilan organisasi kemahasiswaan turut menyampaikan pandangan kritis mereka, di antaranya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bandar Lampung dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKIP Universitas Muhammadiyah Lampung.

Keduanya menyoroti masalah krusial dalam dunia pendidikan di Provinsi Lampung.

PMII: Strategi Ada, Tapi Bagaimana Implementasi di Lapangan?

Perwakilan PMII Cabang Kota Bandar Lampung menyambut baik berbagai strategi peningkatan mutu pendidikan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Namun, mereka mempertanyakan sejauh mana strategi tersebut benar-benar dijalankan di lapangan.

“Strateginya sudah bagus, tinggal kita lihat implementasinya. Karena kalau bicara masa depan pendidikan Lampung, kita juga harus berani berkaca pada kenyataan hari ini,” ujar perwakilan PMII.

PMII mengutip data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek yang mencatat bahwa pada tahun 2024 terdapat 75.216 siswa di Indonesia yang mengalami putus sekolah.

Mereka mempertanyakan, berapa porsi dari angka itu yang berasal dari Lampung, dan apa yang sudah dilakukan Pemprov untuk menanganinya secara sistemik, khususnya di wilayah-wilayah kabupaten dan daerah terpencil.

“Kita sering kali fokus ke kota, padahal problem pendidikan di kabupaten-kabupaten juga sangat serius. Kami harap ada langkah konkret, bukan hanya dokumen kebijakan di atas kertas,” tambahnya.

IMM: Kenapa Anak Lampung Enggan Kembali?

Sementara itu, perwakilan dari IMM FKIP Universitas Muhammadiyah Lampung menyoroti fenomena lain yang tak kalah penting: rendahnya minat pelajar untuk melanjutkan pendidikan tinggi, serta minimnya keinginan alumni untuk kembali dan mengabdi di daerah asal, Lampung.

Dalam pengalaman mereka saat mengisi seminar motivasi di sebuah SMA di Kabupaten Lampung Selatan, dari sekitar 40 siswa kelas XII, hanya dua orang yang menyatakan keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini