Berita Lampung

PAD Pariwisata Pesawaran 2021-2024 Dievaluasi, Target Tinggi Realisasi Rendah

Penulis: Oky Indra Jaya
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PARIWISATA PESAWARAN DIEVALUASI - Kabid Pemasaran Pariwisata Aris Apriyadi, Rabu (9/7/2025). PAD Pariwisata Pesawaran 2021-2024 dievaluasi, target tinggi realisasi rendah.

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran merilis hasil evaluasi kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata selama periode 2021 hingga 2024. 

Evaluasi ini menunjukkan adanya kesenjangan besar antara target yang ditetapkan dan realisasi yang tercapai. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Aris Apriyadi yang mewakili Plt. Kepala Dinas Pariwisata.

Menurut Aris, Pemkab Pesawaran menaruh harapan besar terhadap kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan PAD. 

Namun, kenyataannya pencapaian masih jauh dari harapan, terutama dalam tiga tahun terakhir. 

Tahun 2021 mencatat realisasi tertinggi sebesar Rp38 juta atau 76,14 persen dari target Rp50 juta. 

“Pada masa itu, sistem pemungutan masih dilakukan secara tunai,” paparnya kepada Tribun Lampung, Rabu (9/7/2025).

Namun pada 2022, meski target dinaikkan secara signifikan menjadi Rp2,5 miliar, realisasi justru turun drastis menjadi Rp149 juta atau hanya 6 persen dari target. 

Kondisi tersebut terus berlanjut di tahun berikutnya. 

Pada 2023, target PAD dinaikkan lagi menjadi Rp5 miliar dan realisasi memang meningkat menjadi Rp487 juta, tapi capaian hanya 9,75 persen. 

Tahun 2024 mencatat realisasi terendah dalam empat tahun terakhir, yakni hanya Rp160 juta dari target Rp5 miliar atau setara 3,22 persen.

Aris menjelaskan, sejak 2023, Dinas Pariwisata mulai menerapkan sistem pemungutan non-tunai untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. 

Namun hingga kini, sistem tersebut belum berhasil menggenjot pencapaian PAD secara signifikan. 

Ia menekankan bahwa penyebab rendahnya realisasi perlu ditelusuri lebih dalam, termasuk efektivitas pungutan di lapangan dan kesiapan infrastruktur di objek-objek wisata.

Secara keseluruhan, struktur pendapatan dari sektor pariwisata masih sangat bergantung pada retribusi dan pajak objek wisata. 

Pemasukan dari sumber lain seperti asuransi tercatat jauh lebih kecil, hanya sekitar seperempat dari realisasi utama.

Menanggapi kondisi ini, Dinas Pariwisata Pesawaran berkomitmen melakukan serangkaian langkah strategis. 

Salah satunya adalah meninjau ulang penetapan target PAD agar lebih realistis dan disesuaikan dengan potensi faktual di lapangan. 

Selain itu, evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemungutan non-tunai akan dilakukan, termasuk peningkatan sosialisasi kepada pengelola dan wisatawan, serta penyediaan dukungan teknis yang memadai.

Pihaknya juga akan memperkuat promosi dan pengembangan destinasi untuk meningkatkan daya tarik wisata, baik melalui perbaikan fasilitas maupun kolaborasi dengan pelaku usaha. 

Pengawasan terhadap capaian PAD juga akan diperketat melalui sistem monitoring yang lebih terstruktur.

“Dengan strategi yang lebih terukur dan dukungan semua pihak, kami berharap PAD sektor pariwisata Pesawaran bisa tumbuh lebih optimal ke depan,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)

Berita Terkini