Berita Lampung

Sosok Asis Prasetyo, Guru SMAN 1 Palas yang Kini Jadi Kepala Sekolah Rakyat Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JAGO BAHASA INGGRIS - Asis Prasetyo terpilih sebagai kepala Sekolah Rakyat di Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Asis Prasetyo terpilih sebagai kepala Sekolah Rakyat di Lampung. 

Lalu siapakah Asis Prasetyo? 

Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi mengatakan, Asis Prasetyo terpilih dari 13 calon yang melamar sebagai kepala Sekolah Rakyat Lampung.

"Dari 13 yang daftar, yang terpilih Asis Prasetyo. Dia terpilih sebagai kepala Sekolah Rakyat karena fasih bahasa Inggris," ujar Aswarodi. 

Selanjutnya, kata dia, Asis Prasetyo diharuskan mengikuti retret selama lima hari di Kemensos.

Asis Prasetyo adalah guru asal SMAN 1 Palas, Lampung Selatan.

Asis memulai karier sebagai guru honorer pada 2005, sebelum diangkat sebagai PNS pada tahun 2014. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah Rakyat Provinsi Lampung Asis Prasetyo menyampaikan harapannya agar program Sekolah Rakyat dapat menjadi jalan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. 

"Cita-cita mulia dari Sekolah Rakyat adalah memberikan akses pendidikan yang luar biasa berkualitas bagi peserta didik," ujar Asis saat dihubungi Tribun Lampung, Kamis (10/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa calon siswa Sekolah Rakyat berasal dari kelompok masyarakat kategori desil 1 dan desil 2, yaitu kelompok ekonomi terbawah. 

Program ini diharapkan mampu menjawab mimpi anak-anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan setara.

"Kami ingin anak-anak dari keluarga miskin bisa merasakan fasilitas pendidikan yang selama ini mungkin hanya mereka impikan," jelasnya.

Asis juga mengakui bahwa membangun Sekolah Rakyat bukan tanpa tantangan. 

Namun, ia berkomitmen untuk tetap menjalankan tugas tersebut dengan sepenuh hati.

"Tantangan pasti ada, tapi tugas mulia ini harus dijalankan. Kami akan terus berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan Sekolah Rakyat," tegasnya.

Ia menegaskan bahwa komitmen ini adalah bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi anak-anak yang selama ini sulit mendapatkan akses pendidikan yang memadai.

Asis juga mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi kesempatan memimpin Sekolah Rakyat dan menjadi bagian dari program pendidikan yang berpihak kepada kelompok miskin dan sangat miskin.

"Saya sangat bersyukur diberi amanah membangun Sekolah Rakyat di Lampung. Ini merupakan tugas mulia yang harus disukseskan bersama," ujar Asis.

Asis menjelaskan bahwa ia mengikuti seleksi Kepala Sekolah Rakyat sejak awal berdasarkan edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung. 

Dari proses seleksi, terpilih 3 nama yang direkomendasikan ke Kementerian Sosial. 

Merek adalah Asis Prasetyo (SMAN 1 Palas, Lampung Selatan), Tri Hanifah (SMAN 1 Trimurjo, Lampung Tengah), dan Debbi Sari S (SMPN 1 Bakauheni, Lampung Selatan).

"Dari tiga nama itu, saya direkomendasikan ke Kemensos, lalu mengikuti seleksi lanjutan. Hasil seleksi diumumkan melalui email pada 30 Juni 2025. Saya ditetapkan sebagai Kepala Sekolah Rakyat dan kemudian mengikuti retret di Jakarta," kata Asis.

Retret tersebut dilaksanakan pada 1–5 Juli 2025 di pusat pelatihan Kemensos Jakarta. 

Retret bertujuan untuk membentuk mental, empati, dan motivasi para calon kepala sekolah.

"Materi yang kami terima menekankan pentingnya empati terhadap siswa dari desil 1 dan 2, serta membentuk karakter disiplin, tangguh, dan berdaya saing," ungkapnya.

Asis menegaskan bahwa siswa Sekolah Rakyat berasal dari keluarga miskin dan sangat miskin, sehingga pendekatan pendidikan harus mengangkat mental dan motivasi mereka untuk tumbuh menjadi generasi unggul.

"Motivasi kami harus lebih besar. Merintis sekolah ini adalah tantangan besar sekaligus kesempatan meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung," tegasnya.

Ia menambahkan, cek kesehatan siswa direncanakan pada hari Senin mendatang, dan kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Rakyat di Lampung ditargetkan dimulai akhir Juli 2025.

"Sekolah Rakyat adalah tantangan baru dan bentuk pengabdian nyata untuk kemajuan pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan," tutupnya. 

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Berita Terkini