Taman Safari Bogor

Lahirnya Exploitasia Jadi Harapan Baru Banteng Jawa di Jantung Pangandaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERLAHIR - Kelahiran bayi banteng mungil bernama Exploitasia jadi harapan baru banteng jawa di jantung Pangandaran, ada kontribusi Taman Safari Indonesia.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pukul 06.00 WIB, Minggu pagi yang tenang di Cagar Alam Pananjung Pangandaran berubah menjadi momen bersejarah.

Seekor bayi banteng kecil mengambil napas pertamanya di dunia, menandai babak baru dalam kisah konservasi Indonesia yang penuh perjuangan.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mengumumkan kabar gembira ini dengan penuh haru.

Bayi banteng Jawa (Bos javanicus) yang terlahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran pada 27 Juli 2025 ini bukan sekadar kelahiran biasa, ini adalah kelahiran pertama yang berhasil dikembangbiakkan di pusat reintroduksi yang diresmikan hanya 7 bulan lalu.

Langkah kecil bagi seekor banteng, lompatan besar bagi konservasi satwa Indonesia.

Keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi Taman Safari Indonesia yang menyumbangkan indukan unggulan dari tiga lokasi konservasinya.

Dari Kepunahan Menuju Kebangkitan

Siapa sangka, kawasan yang pernah kehilangan jejak banteng Jawa pada 2023 kini menjadi saksi kelahiran harapan baru bernama Exploitasia.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup-Taman Safari Bogor Tanam Pohon Serentak

Baca juga: Tersisa 76 Ekor di Dunia, Taman Safari Bogor Akan Translokasi Badak Jawa ke Taman Safari Ujung Kulon

Bayi betina mungil ini bukan sekadar kelahiran biasa, ia adalah simbol kebangkitan spesies yang nyaris punah dari tanah Jawa.

Induknya, Uchi, adalah salah satu dari empat "duta" banteng Jawa yang dipercaya memikul misi besar: mengembalikan kejayaan spesies langka ini ke habitat aslinya.

Uchi datang dari Taman Safari Bogor, bergabung dengan Bindi dari Taman Safari Prigen, serta dua jantan Bejo dan Senta dari Taman Safari Gianyar Bali.

Keempat banteng dewasa ini dilepasliarkan secara simbolis oleh Menteri Kehutanan bersamaan dengan peresmian Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran pada 11 Desember 2024.Hanya dalam hitungan bulan, misi mereka membuahkan hasil yang membanggakan.

Nama "Exploitasia" yang diberikan langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bukan tanpa makna.

Dalam nama itu tersimpan harapan bahwa si kecil akan menjelajahi dan menguasai habitatnya, menjadi pelopor generasi banteng Jawa yang akan menghuni kembali tanah leluhurnya.

"Nama Exploitasia ini langsung dipilih oleh Pak Menteri Kehutanan. Harapan kami, si kecil ini akan berkembang dengan baik dan menjadi fondasi kuat bagi masa depan populasi banteng Jawa di kawasan Cagar Alam Pananjung," ungkap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).

Halaman
12

Berita Terkini