Ia kemudian menanyakan jumlah tagihan yang masih harus dibayar, berharap delapan tahun cicilan yang sudah berjalan bisa mengurangi pokok pinjaman secara signifikan.
Ternyata, jumlah sisa utang nyaris sama seperti pinjaman awal.
Dari pengakuannya, selama delapan tahun tersebut, Andhara Early hanya membayar bunga KPR, bukan pokok pinjaman.
"Aku ngambil 20 tahun, sudah terbayar 8 tahun, masih ada 12 tahun, pas dikasih tahu jumlahnya, loh kok hampir sama sama yang kita ambil," ucapnya.
"Bayar bunganya dulu di awal," lanjut Andhara Early.
Menyadari hal tersebut, Andhara Early memutuskan menggunakan seluruh tabungan yang seharusnya disimpan untuk masa tua demi melunasi KPR.
"Tabungan yang aku punya, aku abiskan, aku lunasi dulu rumah, biarpun pulang dari situ lihat rekening di ATM (menangis), yang penting rumah lunas," ujarnya sambil tertawa.
Keputusan itu turut memengaruhi putranya yang tinggal di asrama.
Andhara Early meminta anaknya lebih berhemat dan mengatur uang saku dengan baik.
Selain itu, Andhara Early harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca juga