Berita Lampung

Cerita Warga Lampung Puluhan Tahun Dambakan Jalan Mulus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENANTIAN BERAKHIR - Suldi, warga Desa Kibang Yekti Jaya, Lambu Kibang, Tulangbawang Barat, saat ditemui, Kamis (14/8/2025). Sudah lebih dari 20 tahun Suldi menantikan perbaikan jalan.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Raut gembira terpancar dari wajah Suldi (50) ketika melihat jalan di depan halaman rumahnya mulai diperbaiki sejak beberapa minggu terakhir. 

Penantian panjang mereka mendambakan jalan mulus akhirnya kesampaian.

Suldi dan warga Desa Kibang Yekti Jaya, Lambu Kibang, Tulangbawang Barat (Tubaba), sudah lebih dari 20 tahun menantikan perbaikan jalan yang menjadi akses utama mereka. 

Kini, ruas jalan Adi Jaya-Tulung Randu tersebut mulai diperbaiki dengan konstruksi rigid beton sepanjang hampir 1 kilometer. 

Meski perbaikan belum menyeluruh, ini merupakan awal harapan bagi Suldi dan warga sekitar.

"Senang, bersyukur alhamdulillah. Kalau sudah dibeton gini kan marem (mantap)," ucap Suldi, Kamis (14/8/2025).

Pasalnya, ia bahkan sampai lupa kapan terakhir jalan itu diperbaiki. Suldi menggambarkan, selama ini jalan yang rusak parah membuatnya dan warga kesulitan. 

"Kalau hujan, mobil biasa enggak bisa masuk. Travel dari luar harus menurunkan penumpang cuma sampai sini, mau mengantar sampai rumah enggak bisa," lanjutnya.

Suldi mengungkapkan, perbaikan ini kembali membangkitkan harapan warga yang hampir pupus. 

"Setelah ada perbaikan ini, kami sekarang berharap besar sama gubernur. Sebelum ini, hampir hilang harapan kami," ujar Suldi. 

Ia berharap perbaikan ini bisa terus berlanjut hingga seluruh ruas jalan selesai. 

"Ini kan baru sedikit yang dibenerin. Kalau bisa, nggak apa-apa pelan-pelan. Yang penting perbaikannya jalan terus. Jadi bisa lebih enak. Mau masuk tol juga kan bisa lebih cepat," imbuhnya.

Harapan serupa juga disampaikan Nur Ali (45), warga Desa Serupa Indah, Pakuan Ratu, Way Kanan. Ia merasa bersyukur jalan di kampungnya diperbaiki. 

Jalan di sana sempat diperbaiki tiga tahun lalu, namun cepat rusak karena sering dilintasi truk bermuatan sawit, singkong, dan karet. 

"Ini baru diperbaiki lagi sejak 10 hari terakhir, kayaknya mau diaspal," ungkap Nur Ali. 

Ia berharap perbaikan kali ini benar-benar kokoh dan bisa bertahan lama. 

"Yang penting bisa tahan lama, karena di sini kalau musim kemarau jadi banyak debu, kalau hujan jadi kubangan," imbuhnya.

Solihin (43), warga Desa Toto Mulyo, Gunung Terang, Tulangbawang Barat, juga berharap perbaikan jalan segera terealisasi. 

Dia menuturkan, jalan di wilayahnya, yang menjadi penghubung empat kecamatan (Batu Putih, Bumi Agung, Gunung Terang, dan Lambu Kibang), belum pernah diperbaiki sejak tahun 1997.

"Kalau hujan minta ampun, rusak, becek, lumpur. Kalau kemarau bisa banyak debu," keluhnya. 

Padahal, jalan ini sangat vital untuk akses warga ke pusat keramaian di Unit 2 Tulangbawang, Tol Trans Sumatera, serta sejumlah kecamatan dan beberapa kabupaten lain.

"Tolonglah diperbaiki, karena ini sudah puluhan tahun. Kalau (jalan) ini dibenerin sudah pasti pasti warga senang," kata dia.

Ikhwan Fauzi (20), pemuda yang sudah enam tahun tinggal di Kecamatan Gunung Terang, juga bersaksi bahwa ruas jalan provinsi di daerahnya belum pernah tersentuh perbaikan. 

Ia menyebut jalan ini banyak dilintasi warga dari berbagai kecamatan dan terhubung langsung ke Gerbang Tol Lambu Kibang, yang menjadi jalur utama ke berbagai daerah seperti Tubaba, Tuba, Lampung Utara, termasuk Way Kanan. 

"Kepada pemerintah tolong dibenerin, biar semua masyarakat senang," harapnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Berita Terkini