Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemprov Lampung terus mendorong berbagai program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal ini memerlukan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pelaku usaha serta industri.
Astra Group Lampung menjadi satu di antara perusahaan yang aktif mengambil bagian dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), perusahaan ini turut mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Lampung.
Program KBA berfokus pada empat pilar, yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Dalam wawancara eksklusif bersama Tribun Lampung, Jumat (15/8/2025), Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil membeberkan seputar program KBA dan manfaatnya bagi masyarakat.
Bagaimana latar belakang dan tujuan pendirian Kampung Berseri Astra?
Astra itu banyak sekali program CSR. Salah satunya Kampung Berseri Astra (KBA) ini.
Jadi Kampung Berseri Astra ini lahir dari kesadaran Astra bahwa pembangunan itu tidak bisa dilakukan hanya dari atas ke bawah. Harus ada gerakan dari akar rumput yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam prosesnya.
Jadi KBA ini sudah didirikan selama 10 tahun di berbagai penjuru Indonesia dan saat ini sudah ada 1.515 di seluruh Indonesia tapi tergabung dalam Desa Sejahtera Astra. KBA fokus terhadap 4 pilar, yakni pilar kesehatan, pendidikan, lingkungan dan juga kewirausahaan.
Jadi kita fokusnya di situ, komitmennya Astra untuk membantu pembangunan bangsa. Salah satu darma Astra itu sejahtera bersama bangsa.
Apakah semua warga Kampung Astra itu turut dilibatkan atau seperti apa?
Iya, pastinya. Jadi kami mendirikan KBA ini melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah setempat, dan berbagai stakeholder setempat, semua ikut andil dalam pendirian KBA ini. Astra sebagai pelaksana utama.
Dari 1.515 KBA di Indonesia, di Lampung ada berapa?
Saat ini di Lampung ada tiga, berada di Sumber Agung, di Kedaung, dan di Kalianda, Lampung Selatan.
Dengan adanya KBA ini, bagaimana respons masyarakat sejauh ini?
Ya kalau bicara respons sih pasti beragam, tapi sebagian besar responsnya positif. Masyarakat sangat antusias karena program ini membawa perubahan nyata. Tapi ada juga yang masih ragu bahkan menolak karena terbiasa dengan pendekatan bantuan yang instan atau langsung. Karena di Astra ada bantuan tunai dan ada juga program-program, dan semua terlibat.
Sejauh ini, dari empat pilar tadi, output yang sudah dihasilkan atau sudah terlihat seperti apa?
Kami memiliki penilaian, ada bintang 1 hingga bintang 5. Penilaian ini mengacu pada 4 pilar tadi. Output yang telah dihasilkan, tentunya di beberapa kampung, beberapa desa kita berhasil untuk membina suatu produk unggulan yang sampai dengan ekspor, dan impact-nya cukup besar. Kalau dinilai secara keuangan itu lumayan, bahkan mencapai miliaran kalau dikumpulkan semua secara nasional.
Nah, kalau bicara Lampung sendiri fokusnya di pendidikan, seperti pendidikan anak usia dini dan pendidikan informal, serta kesehatan seperti posyandu. Terus lingkungan membuat gerakan penghijauan, bank sampah, itu yang masih kita gerakkan. Dan masih fokus kewirausahaan, seperti di Sumber Agung itu jadi penghasil kopi, pembuatan kelanting jahe. Kita support mereka bagaimana edukasi branding-nya terstruktur. Jadi kondisinya masih di situ.
Apa tantangan yang ditemui selama ini?
Ya pastilah namanya tantangan itu ada dalam setiap program. Enggak semuanya berjalan mulus. Tantangan terbesarnya membangun budaya mentalitas yang swadaya mandiri, karena beberapa masyarakat itu biasanya aktif kalau ada insentif finansialnya atau programnya mereka ingin ke kelompok tertutup saja. Di sinilah tantangan kita melakukan pembinaan, edukasi, dan peran local champion.
Peran local champion ini yang ditunjuk Astra sebagai tokoh di kampung setempat, tugasnya berhubungan dengan kita, buat proposal dan lain-lain. Dan itu perlunya meyakinkan mereka.
Selain KBA, apa program lain Astra?
Ada tadi ya, ada namanya Desa Sejahtera, lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi desa melalui penguatan UMKM dan peningkatan nilai tambah produk lokal. Sejauh ini sudah banyak sekali produk lokal yang tersebar akhirnya menjadi produk unggulan sampai ekspor ke luar negeri.
Selain itu ada program Satu Indonesia Award. Program ini memberi penghargaan kepada anak muda inspiratif, kreatif di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan, dan juga teknologi. Dan sejauh ini sudah ada 767 anak muda yang menjadi pemenang di Indonesia dengan berbagai macam kreativitasnya.
Bisa dijelaskan Astra Group ini terdiri dari apa saja?
Astra Group sangat luas sekali bisnisnya. Yang sangat familiar di Astra ini di bidang otomotif, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, sepeda motor dan lainnya itu bagian dari Astra. Otomotif sendiri didukung finansial juga, maka kita ada Astra Credit Company (ACC), Toyota Astra Finance, termasuk Bank Permata bagian dari Astra, dan banyak sekali.
Jika Astra melihat potensi di Lampung seperti apa?
Saya melihat potensi Lampung luar biasa karena didukung sektor pertanian. Banyak komoditas unggulan dan juga industri kreatif terus berkembang. Lalu di bidang pariwisata saat ini menjadi sumber utama juga bagi ekonomi Lampung.
Jadi saya lihat akses ekonomi yang sudah nyambung antardaerah lebih gampang. Saya kira itu mendukung kemajuan Lampung menjadi salah satu provinsi unggulan dalam model bisnis. Secara potensi pertumbuhan ekonomi masih bisa sangat terlihat bagus adanya dukungan dari komunitas pertanian, pariwisata, dan lain sebagainya.
Apa rencana Astra ke depan di Lampung?
Kita ingin sejahtera bersama bangsa terus berkelanjutan, ada Kampung Berseri Astra, Desa Sejahtera Astra. Kita akan melihat potensi-potensi Kampung Berseri di wilayah-wilayah Lampung akan terus dikembangkan ke depan. Jadi tidak hanya tiga, kita juga berharap ada Desa Sejahtera Astra di Lampung. Kita akan lihat potensi untuk menuju level internasional, ekspor, supaya dampaknya lebih terasa. Di Lampung banyak sumber potensi seperti kopi, dan Astra bisa buka jalan mewujudkan itu.
Kalau bicara harapan untuk masyarakat Lampung seperti apa?
Kalau saya melihat potensi di Lampung di bidang UMKM sangat besar, pariwisata juga sedang tumbuh. Kita berharap itu bisa lebih digerakkan lagi supaya naik kelas. Kita akan support branding, akses promosi secara digital, dukungan sertifikasi, akses pasar dibuka. Saya kira akan lebih bagus lagi ke depan, itu harapan kita.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)