TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana memuji inovasi warga dan mahasiswa KKN Unila yang membuat portal finger print di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.
"Ini inovasi yang luar biasa dari Pak RT dan anak-anak KKN Unila. Membuat portal ini. Semoga ini bisa menjadi percontohan bagi kelurahan lain.
Agar dapat membuat inovasi untuk kelurahannya," ujar Eva, saat mengunjungi portal fingerprint di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (23/8/2025).
Eva Dwiana menyebut portal fingerprint di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal yang pertama di Bandar Lampung.
"Kalau di kelurahan ini cuma di RT 11 ini. Kalau untuk di Bandar Lampung baru Kelurahan Gunung Sari ini yang mempunyai inovasi seperti ini," ujarnya.
Ia berencana membuat portal fingerprint di seluruh jalan lingkungan yang ada di Kota Bandar Lampung.
"Rencananya nanti kita akan buat seperti ini di jalan-jalan lingkungan yang ada di Kota Bandar Lampung. Jumlah RT di Bandar Lampung kurang lebih lima ribuan," tukasnya.
Portal fingerprint di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, dibuat untuk mengantisipasi aksi curanmor.
Sistem kerja portal fingerprint di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal ialah warga atau pengendara yang mau melewati jalan tersebut harus mentab (menempelkan) sidik jarinya ke alat fingerprint tersebut baru portal akan terbuka.
Portal fingerprint di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, ada 3 unit.
Agus, salah seorang warga Kelurahan Gunung Sari mengaku sangat terbantu dengan inovasi mahasiswa KKN Unila tersebut.
Ia mengatakan, fingerprint tersebut baru saja dipasang.
"Baru dipasang sebelum 17 Agustus kemarin. Tapi baru diresmikannya kemarin, sekalian dengan perpisahan dengan para mahasiswa," kata Agus, Kamis (21/8).
Ia mengatakan, sebelum fingerprint yang dibuat mahasiswa Unila, sudah dipasang dua teknologi serupa.
"Sebelumnya, fingerprint sudah kami pasang atas inisiatif pak RT. Lalu mahasiswa Unila yang ngekos di sini melihat inovasi tersebut. Lalu mereka pelajari dan setelah itu mereka membuat seperti itu juga," ujarnya.
Dirinya pun berharap, dengan adanya fingeprint tersebut, lingkungannya bisa lebih aman dan terhindar dari aksi pencurian sepeda motor.
"Harapannya semoga kendaraan di kampung ini, terutama motor, bisa lebih aman," harap Agus.
Sementara Ketua RT 11 Kelurahan Gunung Sari, Edi Herwanto mengatakan, saat ini sudah ada tiga unit fingerprint yang terpasang.
"Ada tiga unit. Sebelumnya dipasang di ujung gang. Kedua di deket kantor KAI. Baru yang ini, di gapura," imbuhnya.
Edi menjelaskan, ide pemasangan tersebut lahir dari keresahan warga akibat seringnya kehilangan sepeda motor.
"Awalnya portal hanya dikunci menggunakan gembok. Namun demi meningkatkan keamanan, kami sempurnakan dengan teknologi fingerprint," tutur Edi
Ia pun berharap dengan adanya fingerprint itu, aksi pencurian sepeda motor di tempatnya bisa berkurang.
"Semoga dengan adanya inovasi ini, aksi pencurian sepeda motor di tempat kami bisa berkurang," tambahnya.(dom)
( Tribunlampung.co.id )