Awalnya pelaku bekerja serabutan di toko bangunan di Lombok Barat dan setelah melakukan pembunuhan menjadi tukang parkir di Mataram.
Salah satu warga perumahan, Fuad, mengaku tak mengetahui Imam telah bercerai dan tinggal sendirian di rumah.
"Tidak ada (mencurigakan), saya baru tahu setelah membaca artikel di berita. Karena setahu saya dia (IM) sudah beristri dan memiliki anak tetapi kenapa yang dibunuh kekasih," ungkapnya, Sabtu (23/8/2025).
Fuda mengaku tak pernah melihat Imam pulang ke rumah dalam beberapa bulan terakhir.
"Sudah lama tidak kelihatan," lanjutnya.
Kepala Desa Perampuan H.M. Zubaidi menerangkan jasad dievakuasi dalam kondisi tanpa busana, kepala di bawah dan kaki di atas.
Warga yang melihat proses evakuasi mencium aroma busuk dari dalam rumah pelaku.
"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari di buang," bebernya.
Ia menambahkan pelaku menghilang selama dua minggu dan kondisi rumahnya sepi.
"Orangnya tidak pernah tahu keberadaan, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," tandasnya.
Untuk menutupi kematian korban, pelaku memberi kabar kepada keluarga N bahwa N hendak bekerja ke luar negeri.
Berita selanjutnya Ancaman Imam ke Nurminah Jadi Kenyataan, Keluarga Duga Sudah Direncanakan