Berita Terkini Nasional

Oknum Polisi Aniaya Pacar sampai Babak Belur setelah Cekcok Soal Wanita Lain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLISI ANIAYA PACAR -Kolase foto seorang oknum polisi (kanan) bertugas di Polres Konawe Utara dilaporkan ke Polda Sulawesi Tenggara atas dugaan penganiayaan terhadap pacarnya (kiri).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi Tenggara - Seorang oknum polisi tega menganiaya pacar sampai babak belur saat cekcok soal wanita lain. Alhasil sang pacar nekat melaporkan oknum tersebut ke institusinya.

Peristiwa naas wanita muda dianiayan pacar yang anggota polisi ini terjadi di Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/8/2025). Oknum polisi tersebut diketahui berdinas di Polres Konawe Utara.

Oknum polisi diketahui berinisiap Bripda LI sedangkan wanita muda yang diduga dia aniaya adalah AR, kekasihnya sendiri.

Kini AR melaporkan pacaranya yang anggota polisi Polres Konawe Utara tersebut ke Polda Sulawesi Tenggara.

Konawe Utara merupakan sebuah daerah yang berjarak sekitar 116 kilometer dari Kota Kendari, Ibu Kota Sulawesi Tenggara. 

Terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi berpangkat Bripda itu Kapolres Konawe Utara AKBP Rico Fernanda menyebut saat ini kasusnya tengah diproses oleh Polda Sulawesi Tenggara.

Bripda atau Brigadir Polisi Dua merupakan pangkat terbawah di kelas Bintara. “Itu masalah pribadi mereka dengan pacarnya. Pasti akan diproses, karena semua warga negara Indonesia sama kedudukannya di mata hukum, tidak melihat pekerjaan mereka,” ujar AKBP Rico, dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsSultra.com.

Dari laporan AR, aksi penganiayaan terjadi di Kota Kendari, Sabtu (23/8/2025). Saat itu, korban memergoki pelaku tengah membuka blokiran mantan pacarnya di WhatsApp dan Instagram.

Hal tersebut lantas membuat keduanya cekcok hingga berakhir penganiayaan. Rico menuturkan, korban mengaku dipukul di bagian mata, bibir, punggung, hingga tangan.

Tak cuma Sekali Dianiaya

Ternyata, pelaku tak cuma sekali menganiaya AR. Hal tersebut disampaikan oleh A, kakak korban. Selama ini, pihak korban merahasiakan aksi penganiayaan tersebut karena adanya ancaman.

"Ternyata setelah pengakuan dari adik saya dia sudah sering dipukuli, sudah puluhan kali dia dipukuli. Cuma dia tutupi karena diancam," ujar A saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Senin (25/8/2025) malam, melalui telepon WhatsApp.

Aksi dugaan penganiayaan terakhir terjadi di BTN Baruga Saranani, Kota Kendari. Saat itu, A mengatakan bahwa adiknya memergoki LI masih berkomunikasi dengan wanita lain hingga memicu pertengkaran hingga terjadi penganiayaan saat terjadi di rumah pelaku, Sabtu (23/8/2025)

Lalu pada Minggu (24/8/2025) dini AR, keluar dari rumah tersebut dan menghubungi sepupunya untuk menjemput di pangkalan ojek. Sepupu AR pun disebut kaget saat melihat kondisi korban.

Di tengah perjalanan, AR meminta untuk segera dibawa ke Polda Sultra untuk melaporkan hal tersebut. "Pada saat di jalan, korban cerita untuk ke Polda dulu melapor bahwa dia dipukul sama pacarnya sampai seperti itu. Setelah itu diantar ke Polda," jelas A. (*)

Berita Selanjutnya Oknum Polisi di Konawe Utara Diduga Aniaya Kekasih Sendiri

Berita Terkini