Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kasus kematian seorang anak di Jawa Barat akibat infeksi cacingan parah menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung.
Namun, Dinkes Provinsi Lampung mengaku belum memiliki catatan akurat terkait data penderita cacingan di Lampung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Lampung, dr Lusi Darmayanti mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan melalui Tim Kerja Neglected Tropis Disease yang telah menyebarkan formulir daring (google form) kepada 15 kabupaten/kota di Lampung.
"Saat ini, untuk jumlah pasien yang terinfeksi cacingan baik di Indonesia maupun Provinsi Lampung belum terdapat datanya," ujar dr Lusi, Rabu (27/8/2025).
Menyikapi ini, Lusi menyebut Diskes Lampung saat ini tengah menggalang data penderita cacingan di seluruh wilayahnya untuk memetakan penyebaran penyakit tersebut.
"Kementerian Kesehatan melalui Tim Kerja Neglected Tropis Disease telah memberikan formulir pengisian data secara daring yang telah diteruskan ke Satuan Kerja di ke 15 Kabupaten/Kota," terangnya.
"Pendataan tersebut dilakukan apabila terdapat pasien (anak, remaja, dewasa) dengan keluhan keluar cacing atau ditemukan telur cacing dari hasil laboratorium," jelasnya.
Selain itu, lanjut Lusi, Diskes Lampung juga melakukan upaya pencegahan cacingan dengan berkoordinasi dengan 15 Kabupaten/kota terkait dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kita imbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat mencegah penyebab terjadinya cacingan," kata dia.
"Tentunya masyarakat juga kita minta segera melaporkan jika ada keluhan cacingan sampai keluar cacing atau ditemukan telur cacing," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)