Bisnis

Panen Cabai dan Kerjasama Bisnis Baru, Bukti Transformasi PETI Berjalan Sukses di Desa Darmo

Program ini merupakan bagian dari Program Transformasi Pertambangan Tanpa Izin tahun 2025 binaan PT Bukit Asam.

Dokumentasi PT Bukit Asam
PANEN CABAI: Kelompok Peternakan Puyuh Simpang Karso, Desa Darmo, kembali menunjukkan perkembangan signifikan melalui keberhasilan panen cabai hasil pemanfaatan kohe (kotoran hewan) puyuh sebagai pupuk organik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Muara Enim- Kelompok Peternakan Puyuh Simpang Karso, Desa Darmo, kembali menunjukkan perkembangan signifikan melalui keberhasilan panen cabai hasil pemanfaatan kohe (kotoran hewan) puyuh sebagai pupuk organik.

Program ini merupakan bagian dari Program Transformasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) tahun 2025 yang dibina PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui Sustainability Division.

Ketua Kelompok Puyuh Simpang Karso, Agustian Kholiq, menyampaikan terimakasih dan apresiasinya atas pendampingan yang diberikan oleh PTBA. 

“Terima kasih atas support PTBA yang telah mendampingi pengembangan usaha ini. Kali ini kami bekerja sama dengan petani cabai untuk memanfaatkan kohe puyuh," jelas pria yang akrab disapa Agus dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

"Harapannya, PTBA dapat terus mendampingi kami ke depannya,” sambung Agus.

Kepala Dusun III Desa Darmo, Rika Hiriansyah, juga mengaku bersyukur karena dengan adanya dukungan dari PTBA maka turut memberikan kemajuan bagi masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah banyak kemajuan pada masyarakat kami. Keberhasilan demi keberhasilan petani mulai terasa, mulai dari puyuh, semangka, dan sekarang cabai," jelas Rika.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan program ketahanan pangan desa.

"Semoga dukungan ini dapat melahirkan petani-petani mandiri lainnya,” papar Rika. 

Pemanfaatan Kohe Puyuh Dukung Produktivitas Pertanian Cabai

Pada musim tanam kali ini, kelompok melakukan penanaman 500 titik tanam cabe rawit merah (cabe setan). 

Dengan pemanfaatan pupuk organik dari kohe puyuh, tanaman tumbuh lebih subur dan tahan terhadap serangan hama 

Sehingga mampu memberikan proyeksi hasil panen yang lebih maksimal.

Dari total titik tanam tersebut, estimasi hasil panen mencapai 0,5 ton yang diperkirakan akan diperoleh dalam 25 kali masa panen bertahap. 

Hasil ini menjadi bukti efektivitas penggunaan pupuk organik serta keberhasilan pembinaan yang berkelanjutan

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved