Wagub Jihan Nurlela: Banyak Tokoh Bangsa Lahir dari Gontor

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyebut pesantren memiliki peran penting dalam menjaga akhlak membentuk karakter bangsa di tengah tantangan pendidikan modern dan arus teknologi yang semakin cepat.

Hal itu diungkapkan Jihan saat menghadiri peringatan 100 Tahun Pondok Pesantren Modern Darussalam di Kampus Gontor Putra 7, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (15/11/2025).

Untuk diketahui, Lampung menjadi lokasi dua dari total 20 kampus Gontor di Indonesia, yakni Kampus 7 dan Kampus 8.

Menurut Jihan, pesantren telah lama menjadi benteng bagi pendidikan akhlak sekaligus ruang lahirnya generasi berpengetahuan luas.

"Seratus tahun perjalanan Gontor membuktikan bahwa pesantren mampu berkontribusi nyata bagi peradaban. Banyak tokoh bangsa lahir dari Gontor, mulai ulama, akademisi, diplomat, hingga pemimpin masyarakat," ujarnya.

Ia menilai, peringatan satu abad Gontor yang seluruh rangkaian acaranya ditangani oleh santri dan santriwati menunjukkan kualitas kedisiplinan dan kreativitas santri.

Jihan juga menyinggung krisis kepercayaan sebagian orang tua terhadap lembaga pendidikan berbasis pesantren akibat munculnya sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Namun, ia menegaskan bahwa pesantren yang berintegritas seperti Gontor tetap menjadi tempat terbaik untuk membentuk akhlak dan karakter generasi muda.

Pendidikan akhlak, kata Jihan, membutuhkan proses dan keteladanan. 

Menurut Jihan, spirit pesantren sejalan dengan kisah Abdullah bin Abbas yang menempatkan adab sebagai fondasi utama ilmu.

"Kami bangga Lampung menjadi rumah bagi dua kampus Gontor. Para alumninya berperan dalam pengembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan pembangunan sosial," ucapnya.

Pemerintah Provinsi Lampung, terus Jihan, merasa bangga menjadi bagian dari perkembangan pendidikan pesantren yang telah melahirkan ribuan alumni berkiprah di berbagai bidang.

Menutup sambutannya, Jihan menyatakan Pemerintah Provinsi Lampung siap memperkuat kerja sama dengan pesantren untuk membangun pendidikan yang maju, moderat, dan tetap berakar pada nilai-nilai Islam yang menyejukkan.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)