Pembunuhan di Bandar Lampung

Tak Mau Diajak Berkebun, Anak Bunuh Ayah di Bandar Lampung

Korban ditemukan bersimbah darah di rumahnya yang berlokasi di Gang Pendowo, Kelurahan Rajabasa Jaya, Jumat (21/11/2025) pagi.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
DIBUNUH ANAK - Marso (80), warga Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, tewas di tangan anak kandungnya sendiri, Jumat (21/11/2025) pagi. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang kakek bernama Marso (80), warga Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, tewas di tangan anak kandungnya sendiri. 

Korban ditemukan bersimbah darah di rumahnya yang berlokasi di Gang Pendowo, Kelurahan Rajabasa Jaya, Jumat (21/11/2025) pagi.

Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, pihaknya memastikan bahwa terduga pelaku pembunuhan adalah Rustam (40), yang tak lain adalah anak kandung korban. 

Budi menjelaskan, pihaknya menerima laporan peristiwa tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. 

"Kami mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas. Saat kami tiba di TKP, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Budi.

Budi menjelaskan, korban ditemukan dalam posisi duduk di ruang tamu dengan luka gorok di leher. 

"Untuk lukanya di bagian leher hampir putus karena digorok menggunakan senjata tajam jenis golok," tutur Budi. "Saat ditemukan, kondisi korban dalam posisi duduk di ruang tamu, karena pelaku sempat mendorong korban sebelum melakukan pembunuhan," imbuhnya.

Menurut Budi, pelaku langsung melarikan diri melakukan perbuatannya keji itu. "Pelaku merupakan anak kandungnya sendiri dan telah melarikan diri, dan sedang dalam pengejaran petugas," tandasnya.

Peristiwa tragis ini sontak menggegerkan warga sekitar yang mengerumuni untuk menyaksikan. Yono, tetangga korban, mengaku sempat mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

"Kejadiannya sekira jam sembilan (pagi). Saya tiba-tiba dengar suara teriak-teriak dari dalam rumahnya," ujar Yono.

Menurut Yono, saat kejadian di rumah tersebut hanya ada korban, anaknya, dan cucunya. "Di dalam rumah itu cuma ada korban sama anak dan cucunya. Istrinya enggak ada, lagi di kebun," ucapnya.

Setelah peristiwa berdarah itu, dia mengatakan anak korban langsung meninggalkan lokasi. "Korban namanya Marso, umur sekitar udah 80-an. Setelah kejadian, anaknya langsung pergi. Katanya ada yang lihat sambil bawa golok," ungkap Yono.

Tak lama berselang, Tim Inafis Polresta Bandar Lampung telah tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Mereka langsung melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jenazah korban dan barang bukti.

Budi Harto mengungkapkan, pihaknya kini sedang memburu pelaku. "Pelaku telah melarikan diri membawa senjata tajam jenis golok yang diduga ia gunakan untuk membunuh ayah kandungnya. Saat ini petugas kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Budi.

Budi mengatakan, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan keberadaan pelaku demi kelancaran proses hukum.

Menolak Berkebun

Sri Rahayu, menantu korban, menceritakan kronologi peristiwa berdarah itu.

Sri menjelaskan, sesaat sebelum terjadi pembunuhan, korban dan pelaku bernama Rustam sempat terlibat cekcok. 

Saat itu pelaku menolak diajak untuk ikut ayahnya bekerja di kebun yang berada di daerah Pesisir Barat. "Bapak (korban) baru pulang dari kebun itu hari Rabu kemarin karena ada urusan. Rencananya mau balik lagi, diajaklah si Rustam," ujar Sri.

Menurut Sri, cekcok tidak berlangsung lama. Dia hanya mendengar percakapan pelaku dan mertuanya. "Anak (pelaku) ini diajak ikut bapaknya kembali ke gunung untuk kerja, tapi dia enggak mau terus masuk ke rumah. Bapaknya ini ngikutin masuk juga," beber Sri.

Diduga kesal, Rustam kemudian mengambil golok dari kamar. Ia mendorong korban dan langsung mengayunkan golok. 

"Saya kira dia ambil kayu. Pas saya lihat ada darah muncrat, baru saya sadar. Saya langsung lari lewat belakang," kata dia.

ODGJ

Ternyata pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal itu diungkapkan Sri, menantu korban. 

Sri menjelaskan, pelaku memang mengalami gangguan jiwa. Sebagai bukti, kata Sri, Rustam memiliki kartu kuning dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung.

"Dia punya kartu kuning. Dulu sempat juga dibawa ke rumah sakit jiwa karena mecahin kaca jendela," ujar Sri.

Ia menambahkan, Rustam sempat menjalani rawat jalan. "Karena normal, jadi RSJ disuruh rawat jalan aja, tapi harus rutin minum obat. Udah berapa bulan ini memang sudah enggak ditebus obatnya karena dikira udah bener-bener normal," katanya.

Lubang di Kamar

Sementara itu, Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto mengungkapkan fakta lain yang menguatkan dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa.

Petugas menemukan lubang galian dengan kedalaman sekitar satu meter di kamar pelaku.

"Berdasarkan keterangan keluarga, itu adalah kolam ikan yang dibuat pelaku. Awalnya kecil, kemudian disemen oleh kakaknya," kata Budi.

Meskipun lubang tersebut sempat ditutup oleh kakaknya, Rustam kembali menggalinya lagi.

"Jadi orang tua pelaku ini kan berkebun di daerah Pesisir Barat. Selama ditinggal itu pelaku kembali menggali lubang itu sampai lebih lebar dan dalam," pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved