Lifestyle

Anak Muda Bandar Lampung Sebut Menulis Ruang untuk Berekspresi

Anak muda Bandar Lampung menunjukkan ketertarikan menjadi seorang penulis. Sebut menulis ruang untuk berekspresi.

Dokumentasi
PENULIS MUDA - Novian Pratama (kiri), Khoirul Trian (tengah), Bintari Citra Kurniawan (kanan). Tiga penulis muda Bandar Lampung. 

Untuk tantangan terbesar dalam menulis adalah menjaga konsistensi dan ketenangan di tengah kesibukan lain.

Sebab menulis butuh fisik dan mental yang siap, dan itu tidak mudah menjaganya karena butuh disiplin dan fokus yang kuat.

“Harapan saya, ingin karya saya ke depan bisa terus berkembang dan punya kesegaran, baik dari segi isi maupun bentuk. Dan yang utama, hasrat untuk belajar, bisa terus terjaga,” tukasnya.

Sementara itu, Khoirul Trian (27), penulis asal Kalianda Lampung, dengan karya buku yang paling boomingnya yaitu Buku "Ayah, Ini Arahnya Ke Mana Ya?",mengatakan suka menulis sejak lama.

Dengan ketekunannya menulis, saat ini bukunya yang berjudul “Ayah, Ini Arahnya Ke Mana Ya?” di angkat menjadi film di layar lebar.

“Saat ini, buku aku baru selesai shooting layar lebar yang dibintangi Rey Bong dan Mawar Eva. Disutradarai oleh Kuntz Agus akan tayang Segera di Bioskop,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa sejauh ini buku dengan judul tersebut sudah terjual Mega Best Seller 250.000+ eksemplar dan meraih berbagai penghargaan.

“Buku aku selain terbit di Indonesia bersama Penerbit Gradien Mediatama (ini merupakan penerbit buku My Stupid Bos), juga terbit di Malaysia dengan edisi bahasa Melayu,” jelasnya.

“Untuk tantangan terbesar aku dalam menulis yaitu untuk terus konsisten sih,” tambahnya.

Ia berpesan untuk generasi muda yang akan terjun ke dunia penulis, agar lebih konsisten dalam menulis dan tidak gampang menyerah.

"Jadi kita tuh cuma harus melakukan yang terbaik setiap hari, karena kita tidak tau di hari apa kita akan beruntung,” ungkapnya.

Tak jauh berbeda, Bintari Citra Kurniawan (22) yang merupakan penulis muda asal Lampung mengatakan bahwa menulis merupakan perwujudan refleksi dan pelukan hangat kepada dirinya sendiri yang pernah rapuh.

“Aku mulai menulis di tahun 2016, saat itu menulis cerita pendek untuk sebuah perlombaan. Kemudian aku mulai menulis buku yang berjudul Lentera Asa,” ujarnya.

“Kalau menulis buku mandiri dan memperoleh ISBN baru⁠ di tahun ini. Namun saya pernah memenangkan Lomba Cipta Cerita Pendek (Cerpen) 3x di Tahun 2016, 2018, dan 2019.

Lomba Puisi di tahun 2020, dan menerbitkan 2 Jurnal Shinta 4 di 2023, dan 2025,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved