Berita Terkini Nasional

Ayah Tak Menyangka Putrinya Dihabisi Anak Pria yang Sering Minta Makanan Kepadanya

Ibarat air susu dibalas air tuba, akhirnya pribahasa itulah yang dirasakan oleh seorang ayah bernama Udin.

dok. Polres Kolaka Timur
PEMBUNUHAN - Kapolres Kolaka Timur, AKBP Tinton Yudha Riambo, memberikan dukungan moral kepada keluarga korban pembunuhan tragis yang menimpa seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Desa Hakambololi, Kecamatan Poli-Polia, Jumat (5/9/2025) kemarin. Ayah tak menyangka putrinya dihabisi anak pria yang sering minta makanan padanya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sultra - Hati orang tua mana yang tidak merasa tersayat-sayat setelah mengetahui putrinya dihabisi anak pria yang sering minta makanan kepadanya.

Ibarat air susu dibalas air tuba, akhirnya pribahasa itulah yang dirasakan oleh seorang ayah bernama Udin warga Desa Hakambololi, Poli-Polia, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara ( Sultra).

Dia sangat terpukul karena merasa kebaikannya selama ini justru dibalas dengan kejahatan.

Sebab putrinya MA (10), dibunuh secara keji oleh anak pria yang dia bantu tersebut berinisial RH (18) pada Jumat (5/9/2025).

Rasa kehilangan yang mendalam membuat emosi Udin pecah karena tak menyangka anak perempuannya bakal bernasib tragis.

Padahal MA saat itu sedang dalam perjalanan menuju ke tempat pengajian yang digelar pada saat hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.

Rupanya selama ini kedua belah pihak antara pelaku RH (18), dan korban memiliki hubungan yang sangat baik.

Ayah korban, Udin, mengaku mengenal baik orang tua dari pelaku. Hubungan antara mereka pun dinilai terjalin dengan cukup baik.

Keduanya merupakan warga Desa Hakambololi, Poli-Polia, Kolaka Timur. Menurut Udin, orang tua pelaku sering meminta makanan kepada dirinya.

​“Kalau orang tuanya saya kenal baik, bahkan orang tuanya sering minta izin sama saya ambil makanan kambing di tempat saya. Pokoknya bagus sekali hubungan orang tuanya dengan saya,” tutur Udin dalam sebuah rekaman video, Sabtu (6/9/2025), dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Namun, Udin mengaku tidak mengenal pelaku sama sekali. Dalam ingatan Udin, ia tak pernah bertemu dengan RH sebelumnya. “Baru ini saya lihat,” ucapnya dengan nada pilu.

RH yang berprofesi sebagai petani tersebut nekat melakukan aksi keji itu karena tak terima kerap diejek oleh korban.

Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan oleh Polres Kolaka Timur untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Kolaka Timur Sultra, AKBP Tinton Yudha Riambo, menekankan bahwa pihaknya akan berupaya memberikan keadilan kepada korban. "Melalui langkah-langkah yang diambil, Polres Kolaka Timur berharap dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya," tuturnya.

Kronologi

Pada Jumat (5/9/2025) sekira pukul 06.30 WITA, MA pergi dari rumahnya untuk mengaji di Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kolaka Timur dengan menggunakan sepeda listrik.

Ia itemani oleh sang adik, W (7). Namun, di tengah perjalanan, keduanya dihadang oleh RH. Saat itu, RH sedang membawa senjata tajam jenis parang.

Korban langsung berlari ke arah kebun cokelat untuk menyelamatkan diri. Pelaku tak tinggal diam dan mengejar korban.

"Karena panik MA pun berlari menuju perkebunan dikejar oleh RH dengan memegang parang," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor atau Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha.

Meski MA berlari kencang, RH tetap berhasil mengejarnya. RH pun langsung menebas leher korban dengan parang yang dibawanya.

Sedangkan adik korban, W, berhasil menyelamatkan diri ke tempat mengaji untuk meminta pertolongan. Setelah menerima laporan dari W, warga segera menuju tempat kejadian. 

Korban pun dilarikan ke RS Kolaka Timur, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan. "MA pun ditemukan dalam kondisi terluka pada bagian leher lalu dilarikan ke rumah sakit Kolaka Timur," urai Iptu Irwan.

Beri Dukungan Moril

Kapolres Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra), AKBP Tinton Yudha Riambo, memberikan dukungan moril kepada keluarga korban pembunuhan tragis yang menimpa seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Desa Hakambololi, Kecamatan Poli-Polia, Jumat (5/9/2025) kemarin.

Ia datang ke rumah duka korban dan menemui kedua orangtua MA.  Diketahui, ​korban ditemukan tak bernyawa dengan luka parah di bagian leher. Insiden ini, menggemparkan warga setempat.

Kata AKBP Tinton kedatangannya di rumah duka menjadi wujud empati dan komitmen Polres Kolaka Timur dalam menangani kasus ini secara serius.

​Setelah mengunjungi rumah duka, AKBP Tinton juga turut serta dalam prosesi pemakaman korban sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Ia memastikan penegakkan hukum pada korban dan keluarga. Menurut Tinton kedatangannya di rumah duka juga sebagai bentuk kepedulian terhadap aspek kemanusiaan dan penderitaan yang dialami keluarga korban. 

Kata Tinton ​saat ini, terduga pelaku telah diamankan oleh Polres Kolaka Timur untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu penyidik tengah bekerja keras untuk mengungkap motif di balik tindakan keji ini. "Melalui langkah-langkah yang diambil, Polres Kolaka Timur berharap dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya," tuturnya.(*)

Berita Selanjutnya Tempat Pengajian Geger Tiba-tiba Bocah 7 Tahun Datang Minta Tolong Kakaknya Dibunuh

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved