Berita Terkini Nasional

Kakak Adik Alami Cacingan Parah, Cacing Keluar dari Hidung dan Mulut

Kakak adik berinisial Aa (4) dan Ka (1 tahun) alami cacingan parah di tubuhnya. Cacingnya bahkan keluar melalui mulut dan hidung. 

Editor: Kiki Novilia
TribunBengkulu.com/Yayan Hartono
CACINGAN PARAH - Kakak adik berinisial Aa (4) dan Ka (1 tahun) alami cacingan parah di tubuhnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bengkulu - Kakak adik berinisial Aa (4) dan Ka (1 tahun 8 bulan) alami cacingan parah di tubuhnya. Cacingnya bahkan keluar melalui mulut dan hidung. 

Peristiwa cacingan ini terjadi di Bengkulu, tepatnya di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma. Kejadian tersebut terungkap pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Awalnya, Ka mengalami demam tinggi ketika dirujuk ke RS. Namun saat masuk ICU, tubuhnya mulai memuntahkan cacing. Hal itu, memicu penanganan intensif di RSUD Tais hingga akhirnya dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu.

Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, menjelaskan rujukan dilakukan karena RSUD Tais belum memiliki dokter spesialis bedah anak. Oleh sebab itu, untuk memastikan penanganan yang maksimal, pasien dialihkan ke RSMY.

"Tadi (kemarin) sekitar pukul 15.00 WIB pasien kita berangkatkan ke RSMY Bengkulu. Penanganan kita telah maksimal, namun karena kita belum ada dokter spesialis bedah anak, jadi pasien kita rujuk," terang dr. Eva saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025) petang, dilansir Tribunnews, Selasa (16/9/2025). 

Eva menyebut, hasil rontgen menunjukkan cacing gelang di perut pasien telah menggumpal. Hal tersebut, kata Eva, tidak memungkinkan dikeluarkan melalui anus. "Harus dilakukan bedah perut, jadi kita rujuk pasien agar penanganannya maksimal untuk mengeluarkan cacing tersebut," ucapnya.

Terkait kondisi pasien, Eva memastikan secara umum dalam keadaan baik. Namun, tindakan cepat tetap diperlukan untuk memutus atau mengeluarkan cacing dari perut, agar tak menyebar ke organ lain.

Kejadian ini menjadi viral lantaran ditemukan kondisi serupa dalam tubuh sang kakak, Aa. "Setelah kami wawancara pihak keluarga, observasi Aa yang merupakan kakak Ka, diketahui bahwa Aa juga sama seperti Ka, ada gumpalan cacing di perutnya," jelas Eva dikutip dari Kompas.com.

Sebagai tindak lanjut, RSUD Tais merujuk Aa ke RS Ummi untuk dilakukan tindakan operasi bedah. "Jadi selama ini pihak keluarga tidak menyadari bahwa kakak beradik itu mengalami serangan cacing parah," tambahnya.

Pasien Sering Main Tanah

Direktur RSUD Tais menuturkan, penyebab pasien terjangkit penyakit cacing ini berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat. Pasien sering bermain di tanah tanpa memakai sandal, lalu tanpa mencuci tangan dan kaki langsung menyantap makanan menggunakan tangan.

"Jadi, telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini," ungkap Eva Debora. 

Menyikapi hal tersebut, dr. Eva mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga kebersihan anak. Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan yang terpenting cuci tangan serta kaki sebelum makan.

"Terpenting juga, setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting agar anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eva Debora.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menanggapi adanya warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, yang terjangkit cacing gelang. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Seluma, Rudi Sawaludin, mengatakan pihaknya akan memanggil penanggung jawab (Pj) Program dan Klaster, termasuk Kepala Puskesmas Talo Kecil, untuk memastikan adanya warga yang terjangkit cacing gelang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved