Berita Terkini Nasional

Keyakinan Rasniati Anaknya Tewas Dibunuh Bukan Kecelakaan, Ada Proyektil di Kepala

Sebab anak Rasniati yang bernama Husain (35) meninggal dunia dengan proyektil peluru di tengkorak kepalanya.

TribunSulbar.com/Fahrun Ramli
DUGAAN PEMBUNUHAN - Ibu Husain, Rasniati, meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kematian anaknya. Husain ditemukan tewas dalam mobil di Kecamatan Campalagian, Polman, tiga hari lalu, Selasa (23/9/2025). Ditemukan proyektil di tengkorak kepalanya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi Barat - Keyakinan Rasniati Mursid sebagai seorang ibu jika anaknya korban pembunuhan bukan kecelakaan, dari luka di kepala.

Sebab anak Rasniati yang bernama Husain (35) meninggal dunia dengan proyektil di tengkorak kepalanya.

Alhasil Rasniati yakin anaknya Husain tewas dibunuh bukan karena kecelakaan sebagaimana kabar yang dia terima sebelumnya.

Bahkan Rasniati ngotot pembunuhan terhadap putranya telah direncanakan terlebih dahulu.

Husain ditemukan tewas di dalam mobilnya di Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar (Polman) pada Senin (22/9/2025) malam. 

Rasniati menceritakan, awalnya ia mendapat kabar bahwa Husain mengalami kecelakaan mobil. 

Namun, ia merasa ada kejanggalan pada luka di kepala anaknya.

"Awalnya dia keluar rumah karena ada urusan. Dia sempat menelepon, minta istrinya ke Campalagian," ungkap Rasniati dikutip dari TribunSulbar.com.

Setelah sang istri tidak berhasil menemuinya, Husain kembali menelepon pada malam hari dan mengabarkan bahwa ia mengalami kecelakaan.

"Saat itu sudah ada kabar kalau anak saya kecelakaan. Tapi melihat lukanya, ini pembunuhan yang direncanakan," lanjut Rasniati.

Ia merujuk pada proyektil yang diduga bekas tembakan di kepala korban.

Menurut Rasniati, anaknya dikenal sebagai sosok yang berani dan tidak gentar. 

Ia menduga pelaku sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa anaknya Husain.

"Kalau satu motorji itu na lawan itu anakku (Husain)," ujarnya.

Ia mengaku sempat panik saat banyak orang datang ke rumahnya dengan wajah khawatir, tetapi tidak ada  berani menyampaikan kabar duka tersebut.

Rasniati baru mengetahui anaknya meninggal setelah dua anggota polisi datang ke kediamannya.

Atas kejadian ini, Rasniati meminta agar polisi bertindak adil dan segera menangkap pelaku. 

Ia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan sampai hukuman mati.

"Saya minta polisi berlaku adil. Pelaku harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," tegasnya.

Proyektil Peluru di Kepala

Hasil autopsi terhadap jenazah Husain (30), warga Kecamatan Pambusuang, Polewali Mandar, Sulbar menemukan proyektil di kepala.

“Hasil autopsi ditemukan proyektil di tengkorak kepala korban," ujar Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Slamet Wahyudi, saat ditemui di Mapolda Sulbar, Selasa (23/9/2025) dikutip dari TribunSulbar.com.

Jenis proyektil yang bersarang belum diketahui.

Slamet menjelaskan, untuk memastikan jenis proyektil sekaligus senjata yang digunakan, pihak kepolisian masih menunggu uji balistik dari laboratorium forensik di Makassar.

“Setelah ada hasil uji balistik, Polda Sulbar akan menyampaikannya kepada media,” tambahnya.

Proyektil yang ditemukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Mamuju saat ini sudah dibawa oleh penyidik Satreskrim Polres Polman bekerja sama dengan tim Biddokkes Polda Sulbar.

Dokter forensik RS Bhayangkara Mamuju, AKBP Dr. dr. Mauluddin, mengatakan pihaknya menemukan luka pada tubuh korban yang kini masih dalam pendalaman lebih lanjut.

“Untuk hasilnya sudah kami sampaikan kepada keluarga dan penyidik. Memang pada korban ditemukan luka, dan saat ini masih kami lakukan pendalaman terkait jenis lukanya,” ujar Mauluddin, saat ditemui di RS Bhayangkara, Mamuju, Minggu (21/9/2025).

Menurut dia, tim forensik juga menemukan satu benda asing di dalam tubuh korban. 

Namun, ia menegaskan identifikasi lebih detail harus menunggu pemeriksaan laboratorium.

“Ada satu benda yang kami dapatkan, tetapi perlu pemeriksaan forensik untuk menentukan jenisnya. Itu bukan kompetensi dokter forensik memastikan apakah benda tersebut peluru atau bukan,” jelasnya.

Mauluddin meminta publik bersabar hingga seluruh rangkaian pemeriksaan penunjang, termasuk laboratorium forensik, selesai dilakukan.

Sebelumnya, Husain ditemukan meninggal dunia di dalam mobil Honda Brio putih bernomor polisi DC 1286 BJ di kawasan Rappogading, Kecamatan Campalagian, Polman, Sabtu (20/9/2025) malam.

Keluarga sempat menduga korban mengalami kecelakaan.

Namun, kecurigaan muncul setelah terlihat luka mencurigakan di bagian pelipis kiri.

“Awalnya dikira kecelakaan. Tapi setelah dilihat, ternyata ada luka mirip tembakan di kepala,” kata kerabat korban, Syuaib.

Mobil yang digunakan Husain diketahui merupakan kendaraan rental. 

Jasad korban sempat dibawa ke RSUD Andi Depu Polman sebelum akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Mamuju untuk dilakukan otopsi.(*)

Berita Selanjutnya Baru Tiba di Lokasi Kerja, Pria di Jambi Tiba-tiba Ditembak Mati OTK

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved