Briptu Rizka Pukul Brigadir Esco hingga Tewas, Keluarga Yakin Ada Pelaku Lain

Kuasa hukum keluarga Esco Lalu Anton Heriawan mengungkap, Brigadir Esco Fasca Rely mengalami kekerasan dari Briptu Rizka Sintiani, hingga tewas.

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
REKA ADEGAN - Peragaan adegan rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco Fasca Rely, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/9/2025). Terdapat beberapa adegan yang diperankan pengganti karena tersangka Brigadir Rizka menolak melakukannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lombok Barat - Terungkap fakta dari proses rekonstruksi kematian Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat. Brigadir Esco diduga dibunuh istrinya, Briptu Rizka Sintiani. Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Heriawan pada Senin (29/9/2025) menyebut, korban sempat dipukul pelaku di bagian kepala.

Dilansir dari TribunLombok.com, Anton memastikan hal tersebut setelah menyaksikan secara langsung proses reka adegan yang dilakukan penyidik secara tertutup di rumah Briptu Rizka, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat., Senin.

Dalam proses rekonstruksi tersebut, menurut Anton, tersangka menjalani sejumlah adegan. Namun, terdapat beberapa adegan yang diperankan pengganti karena tersangka Briptu Rizka menolak melakukannya.

Sejumlah peragaan tersebut mengungkap perlakuan penganiayaan terhadap korban sehingga meninggal dunia. 

Sekotong adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah ini dikenal memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Sekotong berada di bagian barat daya Pulau Lombok. Wilayah ini didominasi oleh perbukitan, teluk, dan garis pantai yang indah. Potensi utama Sekotong adalah sektor pariwisata.

Terdapat banyak pantai dan gugusan pulau-pulau kecil (gili) yang masih alami dan belum sepadat gili di bagian utara Lombok. Beberapa gili terkenal di antaranya, Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis, serta Gili Gede. Selain pariwisata, masyarakat Sekotong juga beraktivitas di sektor perikanan dan pertanian. Pemerintah daerah menganggap Sekotong sebagai kawasan strategis untuk pengembangan masa depan Kabupaten Lombok Barat.

Di bagian mana Briptu Rizka pukul Brigadir Esco hingga tewas?

Polda NTB dan Polres Lombok Barat menggelar rekonstruksi berdasarkan hasil penyidikan. 

Satu di antara adegan krusial yang mengenai peristiwa penganiayaan di dalam rumah, yang diperagakan secara tertutup. 

Kuasa hukum keluarga Esco Lalu Anton Heriawan yang turut menyaksikan peragaan itu mengungkap bahwa korban mengalami kekerasan. 

“Korban sempat dipukul dibagikan kepala oleh Brigadir Rizka,” ucap Anton saat ditemui di lokasi Rekonstruksi, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/9/2025). 

Anton menyebutkan, ada pula luka sayatan di wajah bagian dahi dan pipi serta telapak tangan bagian kanan korban. 

“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, ga ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” katanya.

Mengapa Briptu Rizka menolak jalani reka adegan pembunuhan Brigadir Esco?

Briptu Rizka sempat menolak untuk menjalani reka adegan sehingga dilakukan oleh peran pengganti.

Yakni ketika adegan beralih ke lokasi penemuan mayat Brigadir Esco di kebun belakang rumah.

Brigadir Rizka menolak dirinya sebagai pihak yang membawa tubuh Brigadir Esco ke kebun di belakang rumah. 

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan reka ulang adegan tetap dilanjutkan.

“Penolakan itu haknya tersangka, kami sudah sampaikan kami akan melaksanakan adegan selanjutnya kalau yang bersangkutan menolak itu haknya tersangka,” ucapnya.

Catur menyatakan, bahwa tersangka kooperatif dalam menjalani proses rekonstruksi meskipun menolak memperagakan sejumlah adegan.

“Sejauh ini tersangka masih koopratif, kalau penemuan bukan tersangka dan pakai peran pengganti,” katanya.

Benarkah ada peran orang lain dalam kematian Brigadir Esco?

Adegan di kebun tempat penemuan mayat korban mengungkap adanya dua orang lain yang mengetahui kejadian. 

Polisi menggambarkannya dengan peran pengganti dua orang Mr. X yang membopong jasad korban dari rumah ke kebun. 

Adegan selanjutnya yakni Mr. X mengikat leher korban di batang pohon seolah-olah korban mengakhiri hidup padahal meninggal dunia karena dibunuh.

Catur mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami peran Mr X dalam kematian Brigadir Esco yang diduga sebagai tersangka lain.

“Sementara masih satu, kita lihat perkembangannya nanti bisa bertambah atau tidak yang paling krusial masih kami dalami,” ucap Catur.

Apa motif sebenarnya Briptu Rizka bunuh suaminya, Brigadir Esco?

Sejumlah rangkaian rekonstruksi menunjukkan peristiwa terkait kematian Brigadir Esco. 

Tersangka Brigadir Rizka memperagakan adegan penganiayaan sementara ada pihak lain yang menutupi penyebab kematian korban. 

Meski demikian, polisi belum mengungkap mengenai motif atau alasan Brigadir Rizka membunuh suaminya sendiri. 

“Mohon maaf, motif masih kami rahasiakan,” kata Catur. 

Apa saja barang bukti dari kematian Brigadir Esco?

Samsul membocorkan barang bukti atas kematian Brigadir Esco. Mulai dari kayu, sampai handuk milik anak Esco dan Rizka. "BB (barang bukti) ada kayu yang saya dengar hasil di Kepolisian, sudah disita polisi," katanya.

"Yang bikin kaget ada bercak darah di handuk anak korban, ditemukan di ruangan anak korban. yang diduga darah korban. Saya semakin terpukul, kenapa harus ke ruangan cucu saya," tambah Samsul.

Padahal setahu dirinya, barang bukti awal yang diamankan polisi hanyalah barang-barang yang melekat pada tubuh Brigadir Esco.

"Semula kan yang saya tahu BB itu jaket, celana, HP, kunci motor sama jam tangan yang di tubuh korban," katanya.

Menurutnya ada pun benda tajam diamankan sebagai barang bukti. "Yang saya dengar disebutkan benda tajam cuma gunting," katanya.

Kini Samsul Herawadi masih bertanya-tanya tentang kebenaran atas kasus kematian anaknya, Brigadir Esco.

"Apa iya mungkin kah, tega kah, atau mungkin orang luar yang berbuat. Kalau memang bukan orang intern dalam rumah itu mungkin kah, tapi kalau memang harus orang dalam begitu tega kah. Itu makanya yang bikin bingung," katanya.

Bagaimana hasil penyelidikan polisi atas kematian Brigadir Esco?

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Nusa Tenggara Barat Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan. "Nanti kami analisa kesesuaian dnegan keterangan saksi dan persesuaian nomor HP-nya," katanya.

Ia mengungkap Brigadir Esco tewas akibat kekerasan. "Ada dugaan kekerasaan," katanya.

Kini polisi telah menetapkan istri Esco, Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka. Ia ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Nusa Tenggara Barat sejak Sabtu (21/9/2025).

Benarkah ada isu perselingkuhan di kasus kematian Brigadir Esco?

Belum jelas penyebab Rizka ditetapkan sebagai tersangka. Banyak spekulasi menjurus pada dugaan perselingkuhan yang dilakukan Rizka.

Narasi bereda, Brigadir Esco mendadak izin ke senior untuk lepas piket di Polsek Sekotong. Ketika sampai di rumah, Esco mendapati istrinya, Rizka, sedang bersama pria lain.

Namun begitu tuduhan tersebut langsung dibantah pengacara Rizka, Syarifuddin. "Tidak benar kalau dibilang ada perselingkuhan. Itu hanya gosip liar yang sama sekali tidak terbukti," ucapnya.

Ia meminta agar menunggu fakta dalam persidangan. "Kami minta jangan ada spekulasi yang memperkeruh suasana," katanya.

"Biarlah fakta di pengadilan yang berbicara," tambah Syarifuddin.

Berita selanjutnya Nasib 2 Putri Almarhum Brigadir Esco setelah Briptu Rizka Ditahan Kasus Kematian Suami

Sumber: Tribun Lombok
Tags
tewas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved