Pengakuan Rekan Kerja Terapis Wanita yang Ditemukan Tewas, Polisi Tak Curiga

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pasar Minggu - Pengakuan rekan kerja terapis wanita berinisial RTA, yang ditemukan tewas di lahan kosong, membuat pihak kepolisian tak menaruh curiga ke mereka.

Satu di antara pengakuan rekan-rekan kerja RTA yakni, jika mereka tak memiliki masalah dengan sang terapis wanita itu.

Pengakuan rekan kerja RTA itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan pihak kepolisian.

RTA ditemukan tergeletak tak bernyawa di lahan kosong di belakang Gudang Tiki Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2025) pagi.

Terapis adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam memberikan terapi atau perawatan untuk membantu orang lain mengatasi masalah fisik, mental, atau emosional.

Secara umum, terapis bisa disebut sebagai seorang profesional yang memberikan layanan pemulihan atau peningkatan fungsi tubuh dan pikiran melalui metode tertentu sesuai bidangnya. Tujuannya adalah membantu klien agar kembali sehat, bugar, atau seimbang secara fisik maupun mental.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJakarta.com, polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus kematian terapis wanita berinisial RTA.

Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu mengatakan, beberapa saksi yang diperiksa yakni terapis rekan kerja korban. Para saksi yang diperiksa mengaku tidak mengetahui kronologi tewasnya RTA.

"Kalau dari saksi-saksi tidak mengetahui kalau ada lompat kah atau didorong. Karena kejadiannya kemungkinan antara pukul 02.30-04.00 pagi. Mereka semua istirahat, jadi tidak mengetahui kejadiannya seperti apa," kata Citra, Senin (6/10/2025).

Selain itu, sambung Citra, rekan kerja RTA juga mengaku tidak memiliki masalah dengan korban.

"Cuma dari keterangan mereka, mereka tidak ada gesekan (dengan korban), yang akhirnya membuat kita mencurigai nggak ada arah ke sana," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengatakan, sempat terdengar suara teriakan perempuan di belakang ruko Pejaten Office Park sekitar pukul 04.00 WIB.

Hal itu terungkap setelah polisi menginterogasi saksi berinisial AM yang merupakan satpam di ruko tersebut.

"Saksi AM mendapat informasi bahwa penghuni ruko mendengar suara perempuan berteriak berada di belakang ruko Pejaten Office Park," kata Anggiat, Jumat (3/10/2025).

AM lalu mencoba mencari sumber suara tersebut dan meminta saksi lainnya berinisial U.