Alasan Sebenarnya Presiden Prabowo Batal Kunjungan Kerja di Lampung

Sempat dikabarkan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja di Lampung. Namun, kabar terbaru, Prabowo disebut batal ke Lampung.

|
Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
BATAL KE LAMPUNG - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam peresmian groundreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). Sempat dikabarkan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja di Lampung. Namun, kabar terbaru, Prabowo disebut batal ke Lampung. Kabar tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun. 

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung M Ammar Fauzan mengatakan, pihaknya berharap bisa berdialog dengan Presiden Prabowo. 

"Kami ingin mengajak Pak Presiden Prabowo untuk berdialog dengan mahasiswa Lampung," ujar Ammar. 

Dalam dialog tersebut, terus Ammar, mahasiswa akan menyampaikan pandangan kritis sekaligus undangan terbuka kepada Prabowo. 

“Dengan ini, BEM Unila menilai momentum kedatangan Presiden ke Bumi Ruwa Jurai tidak semestinya hanya menjadi seremoni politik atau kunjungan simbolik belaka. Namun, ini harus menjadi ruang dialog dan refleksi bersama tentang arah pembangunan yang benar-benar berpihak pada rakyat, khususnya masyarakat Lampung,” tutur dia lagi.

"Kami mahasiswa Universitas Lampung dengan ini mengundang secara terbuka kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk hadir di kampus kami sebagai rumah intelektual serta ruang kebangsaan guna mendengarkan langsung aspirasi dan kritik," lanjutnya.

Amar meyakini, demokrasi sejati bukan hanya dibangun melalui janji dan pidato di atas panggung kekuasaan. 

Akan tetapi melalui keberanian pemimpin untuk berdialog dengan rakyat yang berpikir, mengkritik, dan menyuarakan kebenaran berdasarkan data. 

“Lampung hari ini bukan tanpa masalah. Di balik pembangunan infrastruktur yang kerap diagungkan, masih banyak persoalan mendasar yang menggerogoti kehidupan masyarakat, kemiskinan struktural di pedesaan hingga konflik agraria yang melibatkan korporasi besar dan masyarakat adat, penurunan kualitas lingkungan akibat ekspansi industri ekstraktif hingga problem tata kelola pangan dan distribusi hasil pertanian yang tidak adil bagi petani lokal,” beber Ammar.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Berita selanjutnya Presiden Prabowo Batal ke Lampung

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved