Berita Terkini Nasional
Tangis Istri Pecah Saat Ihsan Memaksa untuk Layani Novrianto di Ruang Tamu
Tangis istri tak mampu terbendung saat Ihsan (44) memaksanya untuk melayani Novrianto, teman minum tuaknya, di ruang tamu rumah mereka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Siak - Tangis istri tak mampu terbendung saat Ihsan (44) memaksanya untuk melayani Novrianto, teman minum tuaknya, di ruang tamu rumah mereka.
Ringkasan Berita:
- Ihsan (44) di Siak membunuh temannya, Novrianto (39), setelah pesta tuak di rumahnya di Perawang Barat. Sebelumnya, Ihsan memaksa istrinya melayani korban dan membantu menahan tubuhnya.
- Ia kesal karena korban mematikan hotspot meski sudah diberi segalanya. Dalam amarah, Ihsan membacok korban hingga tewas, lalu mengubur jasadnya di samping rumah.
- Motif utama pembunuhan berasal dari rasa sakit hati dan hubungan sesama jenis antara pelaku dan korban.
Memasuki waktu subuh, Minggu (26/10/2025), sang istri yang sedang tertidur pulas tak menyangka ditarik paksa oleh Ihsan. Lebih tak menyangka lagi, ternyata Ihsan memaksanya untuk melayani Novrianto.
Novrianto dan Ihsan sedang pesta tuak sejak Sabtu malam. Semakin banyak tuak yang ditenggak, keduanya pun semakin mabuk. Dalam kondisi mabuk itulah, Ihsan menarik istrinya dari kamar belakang menuju ruang tamu.
Ihsan bahkan tak memerdulikan penolakan serta tangisan yang keluar dari sang istri. Ihsan bahkan membantu Novrianto agar leluasa menggauli sang istri.
Kisah tersebut menjadi latar belakang dari penemuan jasad Novrianto yang dibungkus terpal dan terkubur di lahan rumah warga di Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
Ihsan yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, berbagi kisah saat dihadirkan dalam konferensi pers Polres Siak, Jumat (31/10/2025) di Mapolres Siak.
Perawang Barat adalah satu di antara kampung (desa) yang berada di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Daerah ini dikenal sebagai kawasan industri dan pemukiman padat, karena dekat dengan kompleks pabrik besar seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper. Selain itu, wilayah ini juga memiliki akses strategis ke Kota Pekanbaru dan Sungai Siak, yang menjadi jalur utama transportasi di Riau.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunPekanbaru.com, tatapan Ihsan terlihat kosong. Sesekali mendengus menahan sakit di bagian betis karena luka tembak saat penangkapannya.
Beberapa orang petugas Satreskrim Polres Siak menggiring kursi roda yang didudukinya dari sel tahanan ke gedung Endra Dharmalaksana Mapolres Siak.
Dia tidak menyela sedikitpun atas kronologi kejadian yang disampaikan Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandi Putra.
Dalam suasana itu, AKBP Eka memberikannya kesempatan untuk menceritakan kejadian kepada pers.
Gurat penyesalan menyergap air mukanya yang pucat.
“Saya baru dua tahun tinggal di Perawang, sebelumnya saya tinggal di Jambi,” ujarnya membuka keterangan.
Pertanyaan demi pertanyaan wartawan yang hadiri membuatnya sedikit gelagapan. Ia mencoba merangkai kalimat-kalimat pendek, dan petugas mengingatkannya agar berkata jujur.
Baca juga: Kenal Melalui MiChat, Ihsan Tergiur Tawaran Novrianto, Padahal Sudah Punya Istri
Kenal di Aplikasi Michat
“Ya, saya dan korban kenal di aplikasi Michat sebulan yang lalu,” ujar Ihsan dengan tangan terborgol.
Ihsan tergoda dengan tawaran korban saat pertama kali mereka chatting. Memberikan layanan seks oral gratis dan mau datang ke Perawang.
“Ya saya maulah, dia datang ke rumah saya,” ujarnya.
Itulah pertama kalinya Ihsan dan Novrianto melakukan hubungan sesama jenis. Ihsan semakin termakan rayuan korban hingga hubungan mereka terus berlanjut.
Sebenarnya, hubungan badan sesama jenis pernah dilakukan Ihsan saat tinggal di Jambi.
“Pernah sekali di Jambi, waktu itu istri saya sedang operasi,” ujarnya.
Pesta Tuak
Pertemuan kedua mereka terjadi pada 11 Oktober 2025. Novrianto datang ke rumahnya membawa minuman keras tuak. Mereka pun pesta tuak hingga mabuk.
“Saya sebenarnya tidak suka sesama jenis, tapi entah kenapa saya termakan suasana,” ujarnya.
Semakin malam semakin banyak tuak ditenggak. Novrianto mulai menggerepenya, bahkan meraba-raba istri Ihsan.
Sejak saat itu, istri Ihsan risih dan menyebut Nofrianto sebagai pria yang gatal.
“Saya sempat bilang ke istri, kalau dia (Novrianto) mau sama istri saya, dia minta terus. Jadi saya sampaikan ke istri,” katanya.
Pada 25 Oktober 2025, Novrianto datang kembali ke rumah Ihsan. Tetap membawa minuman tuak. Mereka kembali minum bareng.
Pelaku Minta Istrinya Layani Korban
Pada 26 Oktober 2025, pukul 03.00 WIB, Ihsan menarik istrinya yang tidur di kamar ke ruang tamu.
Saat itulah Ihsan meminta istrinya melayani Novrianto. Ihsan sendiri yang memegang tangan istrinya saat Novrianto melancarkan aksinya.
“Ya, dia meronta saya suruh diam, saya tidak tahu waktu itu kok bisa begitu,” kata dengan wajah menyesal.
Tidak hanya itu, tangan kiri Ihsan turut meraba bagian dada istrinya saat Novrianto melancarkan aksinya.
Setelah Novrianto puas, Ihsan pun meminta agar dilayani pula. Istrinya pasrah sambil menangis.
Setelah mereka berdua puas, lanjut lagi minum tuak. Menjelang subuh, istrinya mandi sambil menangis.
Setelah itu ia pergi ke pasar untuk berjualan. Ihsan sempat mengantar istrinya tersebut hingga ke pintu pagar.
Sakit Hati Tak Diberi Hotspot Wifi
Pukul 04.54 WIB, Ihsan meminta tethering atau hotspot wifi ke Novrianto. Pukul 05.25 WIB, Novrianto mematikan hotspot pribadinya. Alasannya kuota tinggal 200 mb.
“Tapi dia masih nonton video porno saya lihat, saya merasa dia hitung-hitungan sementara saya sudah berikan semuanya, jadi saya sakit hati,” ujarnya.
Saat itu Ihsan melihat parang di dalam ember lalu membacok kepala Novrianto. Korban kaget langsung berdiri dan menanyakan ada apa. Ihsan membacoknya dua kali dan ditangkis korban menggunakan tangan.
Saat itu, korban lari keluar rumah namun pagar terkunci. Saat itulah Ihsan menghabisi korban hingga meninggal.
Sekira pukul 05.34 WIB Ihsan kembali ke rumah untuk mencuci parang. Kemudian menggulung kasur serta kain yang terkena darah untuk dibawa dan dibuang ke belakang rumah dengan ditutupi daun kering.
Ihsan mengambil terpal berwarna biru yang terletak di meja luar rumah dan digunakan untuk menutupi jasad korban. Lalu ditutup lagi dengan menggunakan daun daun pisang dan daun kering diatas jasad tersebut.
Pukul 06.20 WIB istri tersangka pulang ke rumah. Ia kaget melihat suaminya sepertinya tiba-tiba rajin.
“Tumben rajin mana si gatal itu Pa? Kata istrinya saya. Lalu saya jawab dia sudah dijemput kawannya,” ujar Ihsan.
Sekira pukul 06.30 WIB tersangka menggali lubang di sisi sebelah kanan jasad korban dengan ukuran panjang 2 meter dan kedalaman 1 meter, kemudian tersangka memasukkan jasad ke dalamnya.
Pukul 08.30 WIB tersangka masuk ke rumah dalam kondisi berkeringat dan nafas tersengal sengal.
Pada Senin, 27 Oktober 2025 sekira pukul 16.30 WIB tersangka meninggalkan rumah untuk melarikan diri.
“Saya sangat menyesal, tapi semua sudah berlalu. Entah kenapa sampai seperti ini, saya sendiripun tak menyangka,” ujar Ihsan.
Modus Operandi Pembunuhan di Siak
Dalam keterangan Kapolres Siak AKBP Eka Ariandi Putra, berikut modus operandinya:
- Tersangka dan korban bertemu untuk meminum tuak dirumah tersangka sebanyak 2 kali pada tanggal 11 dan 25 Oktober 2025.
- Pada tanggal 11 Oktober 2025 korban meraba raba istri tersangka setelah meminum tuak bersama tersangka.
- Pada tanggal 25 Oktober 2025 sekira pukul 22.00 WIB tersangka dan korbanmeminum tuak bersama kembali dirumah tersangka.
- Pada tanggal 26 Oktober 2025 sekira pukul 03.00 WIB tersangka menarikpaksa istrinya yang sedang tidur di kamar belakang dan membawa ke ruangtamu untuk melayani korban untuk berhubungan suami istri.
- Tersangka membaringkan dan memegangi kedua tangan istrinya, kemudian istri tersangka meronta ronta tetapi diperintahkan oleh tersangka untuk diam sehingga istri tersangka merasa takut.
- Lalu korban memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kemaluan istri tersangka, sedangkan tangan sebelah kiri tersangka memegang areal dada istrinya.
- Setelah istri tersangka dipaksa melayani korban, kemudian giliran tersangka melakukan hubungan badan dengan istrinya. Setelah itu, tersangka kembali duduk bersama korban untuk meminum tuak.
- Pada Pukul 04.30 WIB istri tersangka mandi sambil menangis dan bersiap siap untuk berangkat berjualan ke Pasar Km 4 Perawang. Istri diantarkan olehtersangka kedepan pintu pagar rumahnya dalam kondisi menangis.
- Sekira pukul 04.55 WIB tersangka meminta hotspot kepada korban dikarenakan HP istrinya yang dijadikan hotspot dibawa ke Pasar.
- Sekira pukul 05.25 WIB korban mematikan hotspot, kemudian tersangka menanyakan alasan korban mematikan hotspot yaitu HP korban Lowbatt dan kuota HP korban tersisa 200 MB.
- Namun tersangka melihat korban masih menonton Video Porno di HP nya, sehingga tersangka merasa sakit hati karena korban itung itungan masalahhotspot. Sedangkan istri tersangka dipersilakan untuk disetubuhi oleh korban, tersangka tidak ada itung itungan. Dari saat itulah timbul pikiran tersangka untuk menghabisi dan membunuh korban.
- Setelah itu, tersangka melihat 1 buah parang dengan gagang warna hijau yang terletak didalam ember dekat samping pintu rumah yang tidak jauh dari tempat tersangka duduk.
- Kemudian tersangka berdiri dan berjalan pelan untuk mengambil parang yang berada di dalam ember, kemudian secara diam diam berjalan ke arah korban dan mengayunkan ke arah ubun ubun kepala korban yang sedang bermain HP.
- Kemudian korban kaget dan berdiri sambil mengatakan “kenapa kau”. Tersangka membacok kembali korban namun ditangkis sebanyak 2 kali olehkorban, kemudian korban lari keluar rumah dan melihat tersangka masih mengejar korban kearah pintu pagar depan rumah,namun pagar dalam keadaan terkunci, kemudian korban lari ke sisi kanan pagar.
- Tersangka membacok dibagian muka korban hingga terjatuh, dikarenakan korban masih bergerak tersangka membacok lagi dibagian leher korban, karena masih bergerak lagi, tersangka membacok pada bagian wajah pipi sebelah kiri korban dan berhenti membacok saat korban sudah tidak bergerak.
- Sekira pukul 05.34 WIB tersangka kembali kerumah untuk mencuci parang dan menggulung kasur serta kain yang terkena darah untuk dibawa dan dibuang ke belakang rumah dengan ditutupi daun kering.
- Tersangka mengambil terpal berwarna biru yang terletak di meja luar rumah dan digunakan untuk menutupi jasad korban. Lalu ditutup lagi dengan menggunakan daun daun pisang dan daun kering di atas jasad tersebut.
- Sekira pukul 06.20 WIB istri tersangka pulang ke rumah, kemudian istri tersangka ngomong bersama tersangka dan berkata “tumben rajin mana si gatal itu pa” dijawab tersangka “sudah dijemput kawannya”.
- Sekira pukul 06.30 WIB tersangka menggali lubang di sisi sebelah kanan jasad korban dengan ukuran panjang 2 meter dan kedalaman 1 meter, kemudian tersangka memasukkan jasad ke dalam lubang.
- Sekira pukul 08.30 WIB tersangka masuk ke dalam rumah dalam kondisi berkeringat dan nafas tersengal sengal.
- Pada hari Senin tanggal 27 Oktober 2025 sekira pukul 16.30 WIB tersangka meninggalkan rumah untuk melarikan diri.
Barang bukti yang telah disita:
- 1 (satu) bilah parang dengan gagang berwarna hijau
- 1 (satu) buah ember berwarna cream tempat tersangka mengambil parang
- 1 (satu) helai kain berwarna hitam bermotif dengan bercak darah
- 1 (satu) lembar terpal warna biru;
- 1 (satu) alat dodos;
- 1 (satu) buah cangkul;
- 1 (satu) helai baju kemeja lengan pendek warna biru muda dengan bercak darah
- 1 (satu) helai baju lengan panjang warna biru muda hitam
- 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;
- 1 (satu) helai celana pendek warna abu-abu
- 1 (satu) buah teko warna biru;
- 1 (satu) buah patung keramik berbentuk hewan gajah dengan bercak darah
- 1 (satu) helai celana dalam berwarna abu-abu;
- 1 (satu) buah cincin batu;
- 1 (satu) bungkus kantong plastik diduga sisa pembakaran Kasur;- 1 (satu) unit televisi merk SONY berwarna abu-abu dengan bercak darah di tombol power
- 1 (satu) unit kipas angin merk GREEN TARA berwarna cream abu-abu dengan bercak darah
- 1 (satu) buah plastik skincare dengan bercak darah
- 1 (satu) buah sandisk yang berisi salinan rekamanan CCTV
Pasal yang dipersangkakan:
Pasal 340 KUHPidana Subsider Pasal 338 KUHPidana Ancaman Pidana : 20 Tahun/ seumur hidup
“Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, tersangka mengatakan pernah melakukan hubungan badan (sejenis) dengan korban di ruko walet dekat rumah tersangka yang dilakukan kurang lebih satu bulan yang lalu,” kata Kapolres.
| Alasan Sebenarnya Suami Robohkan Rumah Usai Pergoki Istri Selingkuh di Ruang Tamu |
|
|---|
| Komentar Sudewo Setelah Gagal Dimakzulkan DPRD Pati |
|
|---|
| Alasan PROJO Tak Lagi Gunakan Wajah Jokowi, Agar Tidak Terkesan Kultus Individu |
|
|---|
| Pergoki Istri Selingkuh, Suami di Sragen Langsung Robohkan Rumahnya Sendiri |
|
|---|
| Konser BLACKPINK, Polda Metro Jaya Terjunkan 1.500 Personel untuk Pengamanan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kenal-Melalui-MiChat-Ihsan-Tergiur-Tawaran-Novrianto-Padahal-Sudah-Punya-Istri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.