Berita Terkini Nasional

Sosok Provokator yang Hasut Warga Aniaya Musafir di Masjid Agung Siobolga sampai Tewas

Musafir yang menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia tersebut warga Kabupaten Simeulue, Aceh.

Dok Polres Sibolga dan Tribunnews.com/Istimewa
PELAKU DITANGKAP - (Kiri) Tampang 5 tersangka pembunuhan musafir di Masjid Agung Sibolga saat ditangkap polisi dan (Kanan) Tangkap layar video viral saat korban dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB. Terungkap sosok provokator yang menghasut warga aniaya musafir di Masjid Agung Sibolga sampai tewas. 

Awalnya, penjual sate berinisial ZPA melihat korban tidur di masjid dan menegurnya.

ZPA juga memfitnah korban mencuri kotak infak, lalu jadi provokator mengajak warga lain melakukan penganiayaan.

"Kami tahu ZPA ini memang sering buat onar. Dialah yang memprovokasi warga dengan alasan korban mengambil uang di kotak infak," tuturnya, dikutip dari TribunSumsel.com.

Menurutnya, pengurus masjid mempersilahkan siapa saja dapat istirahat di masjid.

"Sejak dulu, tidak pernah sekalipun kami melarang orang tidur di masjid. Kalau ada musafir datang malam hari, silakan saja beristirahat di sini," katanya.

Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, membenarkan ZPA merupakan orang yang pertama kali melarang korban tidur di masjid.

"Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi keji tersebut," bebernya.

Para tersangka telah ditahan di Mapolres Sibolga dan dapat dijerat pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian.

"Sementara itu tersangka SSJ dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya.

Kesaksian Keluarga Korban

Paman korban, Kausar Amin, menerangkan Arjuna merupakan anak yatim dan ibunya menetap di Simeulue, Aceh.

Korban anak kedua dari empat bersaudara dan menjadi satu-satunya laki-laki di keluarga.

Selama ini korban dikenal sebagai pekerja keras serta santun.

Pihak keluarga mengetahui kabar kematian Arjuna dari media sosial Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi. 

"Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin."

"Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” ungkapnya, dikutip dari TribunMedan.com.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved