Berita Terkini Nasional

Bripka Laode Tewas Ditikam Pamannya Sendiri yang Sedang Mabuk

Korban tewas akibat diserang dengan parang oleh pamannya sendiri berinisial JU (43), yang sedang mabuk.

Editor: taryono
Kolase Foto Handover
POLISI DITIKAM PAMAN - Bripka Laode Abdul Salman (36) alias Bripka LAS meninggal dunia di tangan pamannya J (43), Sabtu (15/11/2025) dinihari. Foto kiri dan kanan korban Bripka LAS, (tengah) pelaku J. 

Ringkasan Berita:
  • Anggota Polres Tolikara, Bripka Laode Abdul Salman (37), tewas ditikam pamannya, JU (43), saat melerai keributan keluarga di rumah tantenya di Kendari pada 15/11/2025. 
  • Pelaku yang mabuk menyerang dengan parang setelah cekcok dengan istrinya. Korban sedang menginap karena bertugas sebagai pelatih paralayang. 
  • JU adalah ASN di lingkungan TNI. Korban dikenal sebagai mantan atlet paralayang dan datang ke Kendari mengawal atlet binaannya.

Tribunlampung.co.id, Sultra - Niat melerai keributan keluarganya, anggota Polres Tolikara, Polda Papua Pegunungan bernama Bripka Laode Abdul Salman (37) malah tewas ditikam pamannya sendiri.

Peristiwa terjadi di rumah tantenya Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 01.30 WITA.

Saat kejadian, korban sedang menginap di rumah tantenya tersebut.

Korban tewas akibat diserang dengan parang oleh pamannya sendiri berinisial JU (43), yang sedang mabuk.

Melansir Tribun Sultra, pelaku merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di lingkungan TNI.

Pria berusia 43 tahun tersebut diduga pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

Ia sempat terlibat cekcok dengan istrinya, HA atau tante korban.

JU sempat berlari mengejar anaknya, FI (20) sambil membawa parang.

Bripka Laode yang mendengar perkelahian berusaha melerai, namun menjadi sasaran penikaman.

Korban berada di Kendari dalam rangka bertugas sebagai pelatih paralayang.

Sebelum menjadi anggota polisi, Bripka Laode dikenal sebagai atlet paralayang.

Paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan parasut yang lepas landas dengan kaki dari lereng bukit atau gunung, memanfaatkan angin untuk melayang di udara tanpa mesin.

Kanit Resmob Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utomo, menjelaskan korban ke Kendari membawa sejumlah atlet paralayang.

Korban meminta izin tantenya, HA menginap di rumah.

“Korban ini merupakan pelatih atlet paralayang dan kedatangannya mengawal anak didiknya untuk bertanding.” 

Sumber: Tribun sultra
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved