Berita Terkini Nasional
Rekaman CCTV Detik-detik Brigadir Nurhadi Dibawa ke Klinik Diperlihatkan JPU
Rekaman CCTV detik-detik Brigadir Nurhadi dibawa ke klinik untuk mendapat perawatan seusai tenggelam di kolam vila, diperlihatkan jaksa penuntut umum.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Noval Andriansyah
Ringkasan Berita:
- Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik Brigadir Nurhadi dibawa ke Klinik Warna Medika Gili Trawangan setelah tenggelam di kolam vila.
- Petugas medis sudah lakukan RJP dan pemeriksaan, namun korban tidak menunjukkan respons hingga dinyatakan meninggal.
- Terdakwa Yogi dan Aris Chandra datang ke klinik, namun menolak memberikan identitas korban sehingga dicatat sebagai Mr X.
- Aris juga melarang petugas klinik memberi informasi ke media dan melakukan dokumentasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lombok Utara - Rekaman CCTV detik-detik Brigadir Nurhadi dibawa ke klinik untuk mendapat perawatan seusai tenggelam di kolam vila, diperlihatkan jaksa penuntut umum alias JPU.
JPU memperlihatkan rekaman CCTV di Klinik Warna Medika, Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, saat sidang kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nurhadi.
Sebanyak empat orang saksi dihadirkan dalam sidang dengan agenda pembuktian yang digelar di ruang sidang utama PN Mataram pada Senin (8/12/2025).
Saksi tersebut adalah dua orang dokter, satu orang perawat dan seorang cleaning service yang ada di Klinik Warna Medika Gili Trawangan.
Rekaman CCTV adalah hasil perekaman video yang diambil oleh kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV). Rekaman ini digunakan untuk memantau, mengawasi, dan mendokumentasikan aktivitas di suatu area secara real time maupun untuk diputar kembali. Rekaman CCTV biasanya dimanfaatkan untuk keamanan, penyelidikan kasus kriminal, pemantauan lalu lintas, serta pengawasan di tempat umum maupun lingkungan pribadi.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Kompas.com, melalui rekaman CCTV itu, diperlihatkan saat-saat korban Brigadir Nurhadi dibawa ke Klinik Warna Medika pada hari kejadian, hingga korban dinyatakan meninggal dunia pada 16 April 2025.
Selain rekaman CCTV, jaksa juga menampilkan sejumlah foto di Villa Tekek The Beach House Resort yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Korban tidak ada respons
Saat kejadian, Klinik Warna menerima laporan terkait orang tenggelam di Villa Tekek The Beach of Resort Gili Trawangan. Dokter Lingga bersama Rendi (perawat klinik) dibantu Doni (cleaning service) langsung menuju The Beach House Resort.
Setibanya di lokasi, petugas medis masuk ke Villa Tekek melihat korban Brigadir Nurhadi sudah tergeletak di pinggir kolam hanya mengenakan celana kolor.
Petugas lalu memeriksa denyut nadi, memeriksa pupil mata pasien, dan memberikan pertolongan pertama.
"Dari pemeriksaan pupil korban atau pasien saya sangat-sangat minim, saya langsung berikan RJP tekanan pada dada secara bergantian," kata Lingga.
Setelah beberapa waktu melakukan pertolongan pertama tetap tidak ada respons dari korban, petugas lalu memasang alat untuk mendeteksi detak jantung pasien.
"Setelah terpasang itu tidak ada sama sekali digambarkan pada monitor kami kalau ada detak jantung. Saat itu saya minta untuk memastikan kondisi pasien untuk dikirimkan ke klinik kami dibantu lima orang staf hotel," kata dokter Lingga.
Guna pemeriksaan lebih lanjut, korban lalu dibawa ke Klinik Warna dengan menggunakan Cidomo.
Baca juga: Santainya Kompol Yogi Lakukan 1 Hal Seusai Dorong Brigadir Nurhadi ke Kolam
Setibanya di Klinik Warna, dokter Rambu yang saat itu berjaga langsung memeriksa kondisi pasien dengan memasang alat untuk memeriksa denyut jantung.
| Identitas 2 Korban Tewas Mobil Terjun ke Sungai di Jambi |
|
|---|
| Geger Dana Nasabah Rp71 M Raib di Pasar Modal, OJK Sebut BEI Masih Investigasi |
|
|---|
| Pemilik WO Ayu Puspita Diisukan Dilepas, Polisi Berikan Bantahan |
|
|---|
| Bahlil Diminta Klarifikasi Seusai Klaim Listrik di Aceh Telah Pulih 93 Persen |
|
|---|
| Pemilik WO Ayu Puspita dan 4 Orang Lainnya Masih Jalani Pemeriksaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Terkuak-Rekaman-CCTV-Brigadir-Nurhadi-Sengaja-Dihapus.jpg)