TAG
Hari Nugroho
-
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN minum kopi bersama Kapolresta Bandar Lampung Kombes (Pol) Hari Nugroho
Minggu, 10 April 2016
-
Namun, tutur Hari, rekaman CCTV itu terbatas sehingga tidak terlihat jelas wajah para pelaku.
Sabtu, 19 Maret 2016
-
Gadai ini menjadi masalah karena ada persoalan pembayaran yang tidak jelas.
Sabtu, 19 Maret 2016
-
KRF, tutur Hari, tidur selalu berpindah-pindah tempat di dekat rumahnya.
Jumat, 11 Maret 2016
-
Kejadian ini bermula ketika Dwiki datang ke Lapangan Saburai pada Minggu (6/3/2016) sekitar pukul 02.15 wib.
Jumat, 11 Maret 2016
-
Motif pembunuhan Dwiki oleh K dkk adalah sakit hati karena omongan.
Jumat, 11 Maret 2016
-
Pedang sudah berada di dalam mobil, golok ada di pinggangnya dan pisau diberikan tersangka IAP
Jumat, 11 Maret 2016
-
"Kami masih mengejar dua orang pelaku lainnnya. Salah satunya merupakan pelaku utama,"
Selasa, 8 Maret 2016
-
Ike meminta maaf atas kelakuan anggotanya, yang dilaporkan Arif tidak bertindak cepat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Kamis, 3 Maret 2016
-
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau arus lalu lintas di Jalan Pangkal Pinang, Rabu (2/3/2016) pukul 08.30 Wib.
Rabu, 2 Maret 2016
-
Eko adalah bapak tiri korban, sedangkan Sutriah adalah ibu kandung korban. Pasangan tersebut menyiksa anaknya memakai alat-alat, seperti tang, pisau
Selasa, 1 Maret 2016
-
"Tapi cara orangtua ini tidak wajar. Kalau anak nakal, kan biasanya diomelin saja," ucap Hari.
Selasa, 1 Maret 2016
-
Tidak hanya itu, ibunya memukul pakai gagang sapu sampai patah, memukul pakai kursi plastik hingga patah.
Selasa, 1 Maret 2016
-
Di mata Hari, Syahir adalah sosok dengan disiplin tinggi.
Sabtu, 6 Februari 2016
-
Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin melihat jenazah Kanit Resmob Polresta Bandar Lampung Inspektur Satu M Syahir Perdana Lubis di Rumah Sakit
Sabtu, 6 Februari 2016
-
Hari terlihat mengecek ke dalam rumah tempat ditemukannya Syahir tak bernyawa.
Sabtu, 6 Februari 2016
-
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho mengatakan, terduga teroris Edi Santoso, sudah diincar Densus 88 sejak sembilan lalu
Rabu, 3 Februari 2016
-
Terduga teroris Edi Santoso yang ditangkap Densus 88 Antiteror di rumah orangtuanya, ternyata pernah bergabung bersama kelompok Santoso di Poso.
Rabu, 3 Februari 2016
-
Densus menyita satu unit CPU komputer, tiga buah flash disk, 21 buku tentang ajaran agama, dan 11 lembar brosur.
Rabu, 3 Februari 2016
-
“Peran Edi sebagai pengumpul dana kegiatan terorisme dengan cara merampok bank"
Rabu, 3 Februari 2016
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved