Komunitas
Terinspirasi Hijabers Community
BERMULA dari buah tangan Nazra Fairusha. Sebuah `ide' yang dibawanya pulang usai pelesiran dari ibu kota Indonesia, Jakarta,
Karena memandang dengan adanya komunitas ini mampu menjadi wadah menimba ilmu dan melakukan kegiatan-kegiatan positif, Nadhine, sapaan akrab Mernadhine Syathira A, langsung menampung aspirasi sang adik.
Berbekal ajakan dari mulut ke mulut, pertemuan pertama pun digelar dengan mengundang sekitar 25 orang yang di antaranya mahasiswi, rekan kerja, juga ibu-ibu muda. "Tapi karena banyak yang masih melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) waktu itu, peserta yang datang cuma delapan orang," ujar Nadhine.
Meski sedikit, tekat membentuk organisasi tetap berlanjut. Hingga akhirnya, Selasa, 17 Mei 2011, dibentuklah sebuah kepengurusan inti sebagai cikal bakal perkumpulan kecil bernama KOMITE ATH (Aisha the Hijabees). Satu komunitas cewek-cewek pengguna jilbab yang notabenenya tak hanya mahasiswi, tapi juga pegawai swasta, dan ibu rumah tangga.
Untuk menentukan program kerja selanjutnya, dipilih lah Mernadhine Syathira A sebagai ketua, Nindya Qurrata Aini sebagai wakil ketua, Nazra Fairusha sebagai sekretaris, dan Inez Vania selaku bendahara. Pertemuan kedua yang dilangsungkan pada 21 Mei 2011 mengawali pergerakan selanjutnya. Kala itu peserta yang hadir sudah mencapai 20-an orang.
Walaupun tergolong baru, ATH sudah memiliki sederet program jangka pendek. Salah satunya dituangkan dalam pertemuan ketiga. Program pengajian antarkomite dengan mengundang narasumber psikolog dari Yayasan Autiscare Indonesia. Kegiatan itu mengusung tema Indahnya Menutup Aurat.
Nindya mengatakan, dibentuknya komunitas jilbab gaul ini bukan hanya ingin eksis semata melainkan sebagai media menyalurkan kegiatan-kegiatan positif. "Biasanya pengajian itu selalu dengan ibu-ibu, tapi sekarang bisa dengan anak-anak muda dan tetap modis," kata dia.
Sembari mempersiapkan program lanjutan, pengurus inti ATH terus mengajak rekan dan kerabat sejawat untuk bergabung menjadi anggota. Lambang payung terbuka yang menaungi Aisha the Hijabees ini pun dipilih sebagai ikon ATH Bandar Lampung.
"Kita sudah mendaftarkan diri sebagai Hijabers Community perwakilan daerah Lampung. Saat ini sedang dalam proses dan tinggal menunggu konfirmasi," papar Nindya.(siti nuryani)