Susno Tertawa Minta Dibui
Perlawanan Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji berakhir. Dua hari setelah 'menyerang' banyak pihak,
Editor:
soni
TRIBUNLAMPUNG.co.id - Perlawanan Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji berakhir. Dua hari setelah 'menyerang' banyak pihak, termasuk Istana terkait upaya eksekusi terhadapnya yang disebutnya liar, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini pada Kamis (2/5) malam mendadak menyerahkan diri dan minta dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Alih-alih berwajah muram, Susno yang sempat raib selama sembilan hari setelah tim Kejaksaan gagal mengeksekusinya, ikut bergelak-tawa bersama tim eksekutor Kejaksaan di Lapas Cibinong sebelum meneken berita acara.
Fakta ini amat kontras dengan kemunculannya melalui situs Youtube pada 29 April lalu.
Kala itu, dengan berapi-api Suno menuding para pihak yang memaksakan eksekusi kepadanya adalah melawan hukum. Pensiunan jenderal bintang tiga itu bahkan menyindir Menko Polhukam Djoko Suyanto, Jaksa Agung Basrief Arif, seniornya di Polri, maupun para pengamat hukum yang memintanya untuk mematuhi hukum.
Dari video di Youtube itu pula ahli telematika yang terlibat dalam tim Kejaksaan Agung mendeteksi keberadaan terpidana korupsi yang ditetapkan sebagai buronan itu. Posisi Susno terendus dari suara burung dalam video yang berulang secara konsisten selama pria asal Sumatera Selatan itu bicara.
Pengamat telematika Abimanyu Wahyu Hidayat mengungkapkan, Susno tampaknya tak sadar jika ada ada kicau burung khas dalam rekaman pernyataannya yang diunggah di Youtube itu. "Beberapa kali suara ini (burung) terdengar di beberapa titik. Dan, ini burung bukan burung yang datang dan terbang. Ini terdengarnya konsisten. Ini biasanya seekor burung peliharaan di suatu tempat," jelas Abimanyu di Jakarta, Jumat (3/5).
Suara burung khas itu, kata Abimanyu menjadi titik awal melacak keberadaan Susno, lalu dikombinasikan pengirim konten video itu ke Youtube. Mendeteksi penggugah video di Youtube tak sulit dilakukan. "Itu juga bisa dibilang sebagai upaya mengalihkan masyarakat untuk mencari siapa pengunggahnya. Tetap saja itu terlacak dari orang penggugah awal, yakni yang memiliki IP address. Itu menjadi titik awal untuk mengetahui siapa pengunggah dengan melacak mundur hingga ketahuan kapan dan di mana diunggah videonya," jelas Abimanyu. Untuk tempat pengambilan gambar, Abimanyu. menilai, Susno cukup pintar, karena menunjukkan bakcground flat sehingga tak mudah dilacak.
Keinginan Sendiri
Namun, Jaksa Agung Basrief Arief justru menyatakan hal berbeda. Menurutnya, penahanan Susno di Lapas Cibinong karena keinginan terpidana penjara 3,5 tahun itu sendiri. "Ya itu sudah permintaan Pak Susno," kata Basrief.
Terkait harta Susno, Basrief mengisyaratkan, pihaknya akan melakukan perampasan untuk negara. "Itu kan ada barang bukti, ya kita lihat dulu, apakah akan dirampas atau tidak. Kan kita tidak bisa asal rampas," tuturnya. "Terkait uang pengganti ada tenggat waktu, jadi kita lihat lagi," sambungnya.
Saat ditanya wartawan mengapa Susno dipenjara di Lapas Cibinong dan bukannya di LP Cipinang atau LP Sukamiskin, Basrief menjawab, "(Susno) memang minta ditempatkan di Cibinong."
Menurut Plh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Amir Yanto, Susno tak ditempatkan di Lapas Sukamiskin, Bandung, karena di sana ditahan pula Gayus Tambunan. Dulu, Susno lah yang membuka kasus korupsi pajak Gayus. Saat menjabat Kabareskirim, Susno yang berteriak adanya kongkalikong dalam pengusutan kasus Gayus, hingga akhirnya Gayus diproses pidana lalu dibui di Lapas Sukamiskin.
Susno juga mengungkap peranan Syahril Johan, yang disebutnya sebagai makelar kasus dalam penyidikan kasus Gayus. Syahril kini ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta. "Pertimbangannya, terpidana tindak pidana korupsi yang dibuka SD (Susno Diadji) berada di Sukamiskin (Gayus) dan di Cipinang (Syahril). Demi keselamatan, dipisahkan," jelas Amir.
Sikap Santai
Susno menyerahkan diri ke pihak Kejaksaaan melalui Lapas Cibinong sekitar pukul 23.10 WIB, Kamis. Kejaksaan Agung menetapkan Susno sebagai buronan sejak 28 April, setelah tim eksekutor tiga kali gagal membawa mantan Kapolda Jawa Barat itu ke penjara.
Kala mendatangi lapas, Susno unjuk sikap santai. Dari rekaman milik Kejaksaan berisi suasana setelah Susno menyerahkan diri sekitar dua menit, terlihat Kajati DKI Jakarta Didiek Darmanto duduk di samping Susno.
Sedangkan Amir Yanto duduk di seberang Susno. Di atas meja, terlihat botol-botol air mineral, dan minuman penambah energi. Susno yang mengenakan kemeja putih sambil makan ngobrol dengan Kajati DKI sembari sesekali tertawa. Wajahnya tak menunjukkan ketegangan. Susno erlihat santai sebelum penandatanganan serah terima pelaksanaan eksekusi.
Sebelumnya, sekitar pukul 14.30 WIB, Jaksa Agung Basrief menerima utusan Susno, penasihat hukum Untung Sunaryo. "Untung menyampaikan, Pak Susno bersedia melaksanakan eksekusi hanya oleh eksekutor yang ditunjuk langsung Jaksa Agung, tentu saya sambut baik," beber Basrief.
Jaksa Agung akhirnya menunjuk Kajati DKI Jakarta dan Plh Kajari Jaksel. "Tak ada satu pun yang tahu dan mereka dipersilakan mengambil jaksa eksekutor dan jumlahnya tak lebih dari empat orang dan langsung dibawa ke Lapas Cibinong, sesuai permintaan Pak Susno," jelas Basrief.
Setelah menerima laporan Susno menyerahkan diri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta kasus tersebut ditangani secara profesional dan proporsional. "Beliau (Presiden) telah sampaikan pesan ke Jaksa Agung agar memperlakukan Susno dengan profesional dan proporsional sesuai asas hukum berlaku. Perlakukan dan diproses hukum sebagaimana mestinya," kata Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.
Presiden juga meminta Jaksa Agung apabila ada perbedaan pendapat dengan tim pengacara Susno, agar diselesaikan menggunakan aturan hukum. "Presiden menyerahkan ke Jaksa Agung untuk memproses apa yang masih diperdebatkan atau dipertanyakan dari pihak Susno dengan kajian dan aturan hukum yang ada," jelas Julian.(tribunnews/adi/aco/fer/tic)