Sopir Ini Cabuli 20 Anak, Pura-pura Beri Nasihat Lalu Seret Masuk Kamar
"Memeriksa anak-anak kan mesti hati-hati butuh kesabaran dan keterampilan khusus," kata Dery.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandar Lampung menangkap Saladin (56). Polisi menahan sopir angkutan kota ini karena diduga telah mencabuli 20 anak-anak.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya mengatakan, penangkapan Saladin berdasarkan laporan para orangtua korban. "Para orangtua resah makanya melapor ke polisi," ujar dia kepada wartawan, Kamis (8/10).
Dery mengutarakan, sampai saat ini sudah ada tiga anak yang menjadi korban Saladin. Hasil penyelidikan, kata dia, awalnya ada enam anak yang mengaku menjadi korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, tutur Dery, baru tiga anak yang benar-benar menjadi korban.
Dery menduga masih ada korban lain. Ini dikarenakan, Saladin melakukan pencabulan terhadap anak-anak sejak tahun 2012 lalu. "Kami perkirakan jumlah korban lebih dari 10 orang bahkan bisa mencapai 20 anak," ucap dia.
Saat ini, Dery mengatakan, penyidik sedang mendata siapa saja korban-korban tersebut. Ia mengatakan, penyidik membutuhkan waktu untuk agak lama untuk memastikan adanya tindak pencabulan terhadap anak lainnya.
Alumnus Akademi Kepolisian tahun 2001 ini menuturkan, penyidik harus pelan-pelan dalam memeriksa anak. "Memeriksa anak-anak kan mesti hati-hati butuh kesabaran dan keterampilan khusus," kata Dery.
Menurut Dery, Saladin melakukan pencabulan terhadap anak-anak yang berumur empat tahun sampai tujuh tahun. Anak-anak yang menjadi korban Saladin adalah anak yang berbelanja di warung milik Saladin.
Dery menerangkan, anak-anak yang datang ke warungnya, diajak ngobrol. "Tersangka lalu memberikan nasihat kepada anak-anak, setelah itu baru anak-anak tersebut diseret masuk kamar lalu dicabuli," kata mantan Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah ini.
Anak-anak tersebut, tutur Dery, tidak menceritakan peristiwa tersebut ke orangtuanya. Para orangtua baru curiga karena melihat ada perubahan pada tingkah laku anaknya. Setelah orangtua menanyakan ke anak-anaknya, baru diketahui terjadi pencabulan.
Penyidik berencana melibatkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan Saladin mengingat jumlah korban yang diduga sangat banyak ini. Menurut Dery, psikolog ini akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.
Saladin mengaku baru kali ini mencabuli anak. Bapak dua anak ini tidak mau memberikan penjelasan terkait alasannya mencabuli anak-anak. "Saya tidak bisa jawab itu," ujar Saladin.
Saladin mengakui pernah melakukan hal serupa tahun 2012 silam. Ketika itu aksinya ketahuan oleh orangtua korban. Namun, pihak korban tidak melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.
Saladin mengatakan, ia hanya dipanggil oleh pihak keluarga korban dan pamong setempat. Saladin lalu diminta menandaatangani surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.