Liputan Khusus Tribun Lampung
Rata-rata Pendaftar Haji di Lampung Berusia 30-an Tahun
Meski usianya saat itu masih 25 tahun, keinginan mengunjungi Kakbah dan daftar tunggu haji yang panjang, membuat Ridho berniat mendaftar haji sejak
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Medio Oktober 2015, tepat sebulan setelah pernikahannya, Achmad Ridhotama Sudirman langsung mengunjungi bank penerima setoran (BPS) biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Meski usianya saat itu masih 25 tahun, keinginan mengunjungi Kakbah dan daftar tunggu haji yang panjang, membuat Ridho berniat mendaftar haji sejak muda.
Saat itu, Ridho baru membuka tabungan haji. Ia berencana berangkat haji bersama istrinya, Rahma Putri Kinasih (27). Setiap bulan, ia dan istrinya menabung Rp 1 juta.
“Tidak melulu Rp 1 juta setiap bulannya. Pas ada rezeki, saya lebihkan. Supaya lebih cepat tertutup untuk biaya setoran awalnya,” tutur Ridho, Jumat (10/3/2017).
Beruntung, Ridho bisa melunasi biaya setoran awal haji lebih cepat, yakni pada Januari 2017. Sehingga, ia dan istrinya bisa segera mendaftar haji.
Sebab, syarat pendaftaran haji adalah membayarkan setoran awal sebesar Rp 25 juta per calon jemaah haji (calhaj).
BACA JUGA: Warga Ramai Foto di Tol Lampung, Kontraktor Pasang Portal di Pintu Masuk
Usai mendaftar, Ridho dan istrinya mendapatkan nomor porsi, yang memastikan keikutsertaan mereka untuk beribadah haji ke Tanah Suci.
“Pas daftar hajinya, itu langsung dapat nomor porsi. Saya daftar di Kankemenag Bandar Lampung. Sesuai prosedurlah,” ucap Ridho.
Ketika mendaftar, menurut Ridho, ia dan istrinya dijadwalkan beribadah haji pada 2035.
“Tetapi, terakhir saya cek lagi, Alhamdulillah naik (lebih cepat berangkat), setelah kuota ditambah. Jadi berkurang enam tahun masa tunggunya.
Estimasinya, saya akan berangkat sekitar tahun 2029, di umur 38 tahun,” papar aparatur sipil negara (ASN) Dinas Komunikasi dan Informatika Bandar Lampung tersebut.
Sementara, Junaidi (25) mengaku telah mendaftar haji sejak awal 2011, atau tak lama setelah ia lulus SMA.
Menurutnya, hal itu ia lakukan karena waktu daftar tunggu haji di Lampung sudah panjang.