Penertiban Rumah PT KAI
Pria Ini Nekat Bugil Demi Hadang Petugas PT KAI Ambil Rumahnya
Eksekusi lahan di jalan Mangga Kelurahan Pasir Gintung berakhir ricuh. Jhony R Tanjung (58)telanjang bulat (bugil) Kamis, 19 Oktober 2017
Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Eksekusi lahan di jalan Mangga Kelurahan Pasir Gintung berakhir ricuh. Penghuni rumah Jhony R Tanjung (58) sempat melakukan aksi telanjang bulat untuk menghadang Polsuska, Kamis, 19 Oktober 2017.
Selain itu, pihak keluarga juga melakukan perlawanan hingga aksi saling dorong tidak terhindarkan. Istri Jhony pun mengancam akan telanjang bulat di depan petugas Polsuska.
Namun, Polsuska tetap merangsek masuk. Jhony pun berteriak histeris.
Baca: Barcelona Incar Wonderkid Belanda untuk Posisi Bek Tengah
"Buat surat perjanjian, saya minta waktu tiga hari untuk mengosongkan rumah ini. Tolong rasa kemanusiaannya," teriak Jhony.
Teriakan Jhony pun diacuhkan oleh petugas. Tak mau petugas makin menjadi Jhony makin berteriak kesetanan.
"Bunuh saya sekarang, bunuuuhh," teriaknya sembari melepas bajunya.
Baca: Dua Penghuni Pingsan Saat Penertiban Rumah, Ini Kata PT KAI
Polsuska pun berusaha menutupi badan Jhonny yang telanjang bulat. Tiba-tiba aksi Jhonny terhenti karena jatuh pingsan.
Dua rumah di jalan Mangga dan jalan Duku, Kelurahan Pasir Gintung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, awalnya sudah dilakukan penertiban oleh PT KAI pada bulan November 2016.

Hal ini diakui oleh Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Franoto Wibowo saat di lokasi sengketa, Kamis, 19 Oktober 2017.
"Ini sebenarnya sudah kami tertibkan rumah dinas atau rumah milik PT KAI yang di Jalan Mangga satu unit dan yang di Jalan Duku satu unit, tepatnya November 2016," terang Franoto.
Penertiban ini, lanjut Franoto, berdasarkan ikatan kontrak yang sudah habis masa berlakunya.
"Sejak tahun 2015 sudah tidak ada ikatan kontrak, dan bahkan yang di Jalan Duku tidak ada ikatan kontrak, awalnya sudah kita pagar seng," sebut Franoto.