Sering Hadapi Golok dan Pedang, Debt Collector Tewas Dibunuh Penunggak Tak Pakai Kekerasan
Sering Hadapi Golok dan Pedang, Debt Collector Tewas Dibunuh Penunggak Tak Pakai Kekerasan.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Sering Hadapi Golok dan Pedang, Debt Collector Tewas Dibunuh Penunggak Tak Pernah Pakai Kekerasan.
Suasana duka menyelimuti kediaman Indra Yana, di Desa Sukabanjar, Kecamatan Negeri Sakti, Kabupaten Pesawaran, Selasa 31 Oktober 2017.
Baca: Begal Baku Tembak Vs Polisi, Jasad Bersimbah Darah di Dada Jadi Tontonan Warga
Baca: Debt Collector Tewas Dihabisi saat Tagih Tunggakan Kredit Motor, Ada PNS Cantik Ikut Kabur
Syaripudin (46), rekan Indra Yana masih belum percaya atas kepergian debt collector PT Mandiri Tunas Finance yang tewas saat menjalankan tugas.
Menurut dia, Indra Yana adalah sosok yang tidak temperamental.
"Kalau dia narik motor dia tidak menggunakan kekerasan dan selalu diselesaikan dengan kepala dingin," cerita Syaripudin.

Oleh karenanya ia kaget Indrayana tewas terkena sajam.
Baca: Hotel Alexis Ditutup - Inilah 5 Fasilitas Surga Dunia, dari Erotic Massage Sampai Tarian Striptease
"Semasa hidup dia sering cerita yang namanya disediain pedang dan golok sudah biasa. Namun bisa diselesaikan oleh Indra Yana dengan cara baik-baik, " tutur Syaripudin.
Indra Yana, debt collector PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tewas bersimbah darah saat akan melakukan eksekusi tunggakan kredit sepeda motor.
Baca: Halloween Tak Harus Bikin Merinding, 7 Kostum Halloween Ini Malah Seksi Mirip Lingerie
Indra Yana tewas di perumahan BCA, Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.
Berdasar pantauan Tribunlampung.co.id, jenazah Indra Yana sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sukabanjar.
Terlihat deretan karangan bunga tertampang di depan rumah duka dan mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya Indra Yana.