Menang Pemilihan, Kades Ini Ancam Warga yang Tak Memilihnya, Begini Videonya
Video ini merekam ancaman kades Muncang Larang, Bumijawa, Tegal pada masyarakat yang tidak mendukungnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video ini merekam ancaman kades Muncang Larang, Bumijawa, Tegal pada masyarakat yang tidak mendukungnya.
Bahkan, pidato ancaman tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah dari pada warga yang mendukung si kades ini.
Baca: LIVE STREAMING Manchester United (MU) vs Chelsea Liga Inggris
Masih belum jelas apakah masyarakat desa tersebut bertepuk tangan karena mendukung keputusan si kades ini atau hanya ikut-ikutan saja.
Pada awalnya, video ini diunggah oleh akun Facebook @RereAlathas.
Karena mulai booming, rekaman itu diunggah kembali oleh akun Facebook @maknyablak.
Seperti ini keterangan yang ditulis pengunggah di video tersebut.
"VIRALKAN!!!
Pidato kemenangan pilkades Muncang Larang, Bumijawa, Tegal yang berisi ancaman terhadap warga yang tidak mendukungnya oleh Bapak Alex Subekti sehari setelah pelaksanaan tanggal 29 Oktober 2017
Menit 3:30 = pengakuan dirinya bahwa saluran air warga diputus berdasarkan keputusan tim untuk yang tidak mendukung beliau
Menit 4:15 = Saya putuskan mulai hari ini orang2 yg tidak mau bekerja sama dgn kami dgn baik, tidak mendukung program kami (maksudnya : mencoblos dia kembali sebagai kades) maka sumber air bersih akan diputus SELAMANYA.
Baca: Video Bayi Perempuan Ditemukan di Semak-semak Sawah
Menit 4:57 = bagi yang tidak mendukung kami, kami nomor tujuhkan atau kami nomor sepuluhkan
Menit 5:21 = ini memang tabiat saya ketika , yang tidak mendukung untuk kedepan segala macam bantuan baik pemberdayaan maupun pembangunan infrastruktur fisik Desa Muncang Larang akan diprioritaskan bagi para pendukung saya
Menit 5:49 = oleh karena itu kami umumkan bagi desa keseran atau desa tirta jaya yang kemarin berseberangan dengan kami Jangan coba-coba berurusan dengan pemerintah desa dan punya kebutuhan dengan desa.
Kami akan tutup semuanya saya akan tegas segala bentuk pembangunan selalu diklaim dirinya sumbernya adalah dana pribadi padahal sudah ada anggarannya dari pemerintah untuk disalurkan ke Desa.