Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) Warga Kagum dengan Kondisi Tubuh Gajah Asal Way Kambas
Masyarakat beberapa pekon di Kecamatan Semaka silih berganti datangi Lapangan SDN 2 Sidomulyo, Semaka untuk lihat empat gajah terlatih
Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
Laporan Wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Masyarakat beberapa pekon di Kecamatan Semaka silih berganti datangi Lapangan SDN 2 Sidomulyo, Semaka untuk lihat empat gajah terlatih dari Taman Nasional Way Kambas.
"Ingin lihat yang ini sebab bisa dari dekat, kalau yang selama ini ada khan liar, tidak bisa lihat dari dekat," terang Yadi, warga setempat, Minggu (19/11/2017).
Baca: Ini Pembunuh Bayaran Paling Ditakuti di Indonesia, Sudah Habisi Berapa Orang?
Di lokasi ini empat gajah Way Kambas kakinya dirantai, sehingga masyarakat leluasa lihat bentuk tubuh gajah. Dan kesan dari mereka cukup kagum karena postur tubuhnya yang tinggi besar.
"Selama ini kami khan jaga jarak dengan gajah yang liar, jadi tidak bisa mengukur pasti besarnya seberapa. Kalau seperti ini bisa, ternyata benar-benar besar, tinggi orang saja masih kalah dengan kakinya," ujar Yadi.
Baca: Inikah Pertanda Setya Novanto Bakal di Tahan di Rutan KPK?
Di antara masyarakat yang menonton, sebagian saling bercerita mengungkapkan besarnya postur gajah, lainnya sibuk memotret dengan ponsel masing-masing, bahkan ada yang berbaik hati memberikan daun-daun pisang untuk pakan gajah.
Empat ekor gajah ini hanya sementara di Lapangan SDN 2 Sidomulyo. Sebab setelah ini akan bertugas menggiring 12 ekor gajah kelompok Talang Bamban supaya masuk hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Kemudian setelah itu ditempatkan di hutan lindung register 31 untuk menghalau gajah Talang Bamban agar tidak ke luar lagi dari hutan TNBBS. Antara hutan lindung register 31 dan hutan TNBBS bersebelahan
Menurut Lead Project World Wide Fun for Nature (WWF), Job Charles, waktu penggiringan belum ditentukan, sebab sebelum penggiringan dilakukan pemetakan lokasi gajah Talang Bamban. Kemudian menentukan rute yang akan dilewati, sebab kondisi lapangan perbukitan.
Nanti jumlah tim yang terlibat sekitar 12 orang, empat pawang dari Way Kambas, lima pembantu pawang, dan empat pawang dari Pemerihan, Pesisir Barat. (tri yulianto)