Buntut Pengakuan 'Suka Kemewahan' Fredrich Yunadi, Netizen Colek Akun Dirjen Pajak

Dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Fredrich mengaku membeli harga senilai Rp 1 miliar.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017). Keterangannya berkaitan dengan kedatangan Setya Novanto ke KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah pembelaannya terhadap Setya Novanto dianggap berlebihan, Fredrich Yunadi kini menjadi buah bibir dalam hal lain.

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bicara terbuka terkait kekayaan dan gaya hidupnya.

Sebagai seorang pengacara kondang, Fredrich mengaku suka hidup bermewah-mewahan.

"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 miliar, Rp 5 miliar. Sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 Miliar juga saya beli," kata Fredrich dilansir dari Kompas.com, seperti ditayangkan dalam akun YouTube Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017).

"Bagi saya, kalau mau lihat saya, saya seperti pengacara yang sangat top kan, Hotman Paris. Dia itu lebih dari saya, tapi saya enggak kalah dengan beliau," ucap Fredrich.

Baca: Kegadisan Cewek Ini Direnggut 8 Pria lalu Direkam, Videonya Sempat Beredar?

Najwa juga mempertanyakan honor yang diperolehnya selaku pengacara.

Fredrich mengaku tarif yang diterimanya, jika menjadi pengacara suatu korporasi, mencapai Rp 100 juta per bulan.

Seusai wawancara itu, pengakuan Fredrich tersebut langsung meramaikan linimasa media sosial.

Akun Roy Saputro @saputraroy mengunggah cuplikan video tersebut di Twitter, Jumat (24/11/2017).

Baca: Disebut Hasut Rina Nose Pindah Agama, Melaney Ricardo Beri Jawaban Menohok

Postingan tersebut langsung disambut netizen.

Terhitung postingan itu sudah diretweet 4,8 ribu kali dan disukai 1,1 ribu akun.

"bye, teman-teman miskinku...," tulis @saputroroy.

Netizen mencoba menerka apa yang mendorong Fredrich senang terhadap kemewahannya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved