Jokowi Bisnis Mebel, Gibran Jual Martabak, Kaesang Bikin Ayahnya Syok karena Mau Jual Beginian
Kaesang Pangarep tak mau terjun ke bisnis mebel ikuti jejak ayahandanya. Ia akan menekuni usaha sendiri. Apa itu?
Penulis: Andi Asmadi | Editor: Andi Asmadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Keluarga Presiden Joko Widodo dikenal sebagai keluarga sederhana.
Anak-anaknya tak ada yang berbisnis menggunakan jabatan ayahandanya sebagai Presiden RI.
Baca: Beredar Foto Kaesang Nunggu MRT di Singapura, Netizen Ributkan Sosok Perempuan di Depannya
Sebelum menjadi presiden, Jokowi dikenal sebagai pebisnis mebel dari Solo yang sukses mengekspor produknya ke manca negara.
Putra tertuanya, Gibran Rakabuming, rupanya tak mengikuti jejak sang ayah bisnis mebel. Ia memilih bisnisnya sendiri.
Mulai dari bisnis katering dengan merek Chili Pari, lalu wedding organizer, hingga jualan martabak dengan merek Markobar dijalaninya.

Putri Jokowi, Kahiyang Ayu, menikah dengan pengusaha Bobby Nasutiom.
Sedangkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, juga tak mau terjun ke bisnis mebel mengikuti jejak ayahandanya. Ia akan menekuni usaha sendiri. Apa itu?
Saat tampil sebagai pembicara dalam acara "Entrepreneurs Wanted! (EW!)" di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung, Bandung, Senin (18/12/2017) lalu, Jokowi bercerita mengenai bisnis mebelnya, bisnis Gibran, dan rencana bisnis Kaesang.
Tentang bisnis mebel, Jokowi bercerita, ia menekuninya selama 27 tahun. Usaha itu sampai sekarang masih berjalan.
Baca: Simak Video Curhatan Kaesang Jadi Anak Kost, Mulai dari Telat Dikirim Uang Hingga Makan Mie Instan
"Perusahaan saya mengekspor meubel ke Eropa, Amerika, lalu sekarang banyak juga ke Korea dan Jepang. Jadi saya tahu betul seluk-beluk berusaha," paparnya.
Jokowi juga mengatakan tahu betul bagaimana susahnya cari modal usaha di awal-awal.
"Kemudian keliling-keliling mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, pegawai, dan mengurusi alat-alat produksi," ungkapnya.
Meski sukses dengan bisnis mebel, Jokowi mengaku sedih. Mengapa?