FPI Boikot WhatsApp, Google dan Facebook Malah Jadi Bahan Olok-olok Netizen
Front Pembela Islam (FPI) memboikot tiga aplikasi media sosial. yaitu facebook, whatsaap dan google
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Front Pembela Islam (FPI) membuat pernyataan menghebohkan. Organisasi pimpinan Rizieq Shihab ini memboikot tiga aplikasi media sosial.
Yaitu Facebook, Google dan WhatsApp. Alasanya, ketiga produk itu adalah buatan Amerika Serikat.
Baca: Fakta Seputar Lee Jeong Hoon, Sosok yang Paling Dibenci Anji Drive di Pagi Pagi Pasti Happy
Sekjen DPD FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin menyerukan agar umat Islam Indonesia menggunakan aplikasi lain pengganti Facebook, Google dan WhatsApp.
Dilansir dari Tirto.id, Novel mengirimkan tiga tautan situs aplikasi alternatif untuk menggantikan Facebook: http://redaksitimes.com, pengganti Google: http://geevv.com, dan pengganti WhatsApp: http://callind.com.
"Cintai produk-produk Indonesia untuk kebangkitan bangsa," kata Novel kepada Tirto saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Novel mengaku sudah menyerukan kepada seluruh anggota FPI dan alumni 212 untuk beralih menggunakan ketiga aplikasi di laman tersebut seperti dirinya.
"Jadi, bukan hanya kepada anggota FPI saja, tapi seluruh umat Islam. Kalau saya sudah lama pakai," kata Novel.
Novel menjelaskan, seruan ini bukan bersifat pemaksaan. Ia mengaku hanya mengimbau karena menurutnya Facebook tidak berpihak kepada perjuangan umat Islam dengan banyaknya akun anggota FPI dan pentolan 212 yang diblokir.
"Sejak diblokir sudah tidak buat Facebook lagi. Capek. Buat [akun kemudian] diblokir lagi," kata Novel.
Wawancara Novel dengan Tirto.id ini tentu saja mengundang reaksi netizen. Bukannya mendukung seruan Novel, Netizen malah nyinyir.
Netizen menganggap pernyataan Novel itu bertolakbelakang dengan apa kenyataan.
Seperti diungkap akun Twitter @jnessy_
Baca: Ditolak Mau Beri Cermah di Hongkong, Ini 9 Poin Klarifikasi Ustaz Somad


Menurut akun @howtodressvvell, Geevv adalah sebuah layanan yang membeli Application Programming Interface dari mesin mesin pencari buatan, Microsoft, Bing.