Hadir di Milad Rachmat Hidayat, Herman-Sutono Hanya Mohon Doa

Menurut Eva Dwiana, ketua Majelis Taklim Rachmat Hidayat Lampung, kehadiran Herman HN-Sutono tidak ada nuansa politis.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribunlampung/hanif
Herman HN (mengangkat tangan) menghadiri jalan sehat Majelis Taklim Rachmat Hidayat di Tugu Adipura, Minggu (7/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perayaan Milad Ke-10 Majelis Taklim Rachmat Hidayat Lampung dihadiri oleh bakal calon gubenur Herman HN dan bakal calon wakil gubenur Sutono. Acara tersebut digelar di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Minggu (7/1/2018).

Menurut Eva Dwiana, ketua Majelis Taklim Rachmat Hidayat Lampung, kehadiran Herman HN-Sutono tidak ada nuansa politis. Keduanya hanya ingin memohon doa karena akan mengikuti ajang Pilgub Lampung 2018.

"Kita memohon doa karena pembina kita Majelis Taklim Rachmat Hidayat Provinsi Lampung (Herman HN) bersama Bapak Sutono akan mengikuti kancah pilkada yang akan dilaksanakan 27 Juni," ungkapnya Eva kepada awak media.

Baca: Herman: Majelis Taklim Tak Ada Unsur Politik

Wanita yang biasa disapa Bunda Eva ini kembali menegaskan, jalan sehat dalam rangka peringatan milad Majelis Taklim Rachmat Hidayat ini tidak ada kepentingan politik.

"Bukan memperkenalkan (Herman HN-Sutono). Kita semua tahu dan kenal Pak Sekda (Sekprov Sutono). Tapi, di sini kita menyatakan bahwa Pak Herman dan Sutono ikut kancah pilkada 27 Juni mendatang," tegasnya.

Dengan meminta restu dari masyarakat, lanjut Eva, diharapkan Herman HN-Sutono dapat mengikuti Pilgub 2018 dengan lancar. "Mudah-mudahan yang diharapkan Pak Herman dan Pak Sutono, berkat doa semuanya, bisa diperlancar. Dan berkat dukungannya, insya Allah Provinsi Lampung akan lebih baik lagi," katanya.

Baca: Semua Pejabat Disebut, Cuma Nama Ini yang Tidak Terucap dari Herman HN

Pembina Majelis Taklim Rachmad Hidayat, Herman HN, menuturkan, berkeinginan majelis taklim ini bisa semakin menyiarkan agama Islam ke seluruh wilayah Provinsi lampung.

"Cita-cita saya mendekati Surabaya lah. Banyak pondok dan keagamaannya kuat. Sehingga ke depan lebih baik lagi. Iman dan takwa kita lebih meningkat, budi pekerti anak-anak lebih baik lagi. Kalau agama orangtuanya kuat, anaknya pasti lebih baik," kata Herman. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved