Wabup: Perbaikan Permanen Jembatan Putus Baru Bisa 2019
Jembatan itu merupakan akses vital yang menghubungkan antara Kecamatan Ambarawa dengan Kecamatan Pagelaran.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Wakil Bupati Pringsewu Fauzi telah memanggil kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan kepala Dinas PU.
Pertemuan untuk membahas jembatan putus di Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa itu berlangsung di Gedung Fraksi DPRD Pringsewu, Selasa (16/1) sekitar pukul 14.00 WIB, menjelang rapat paripurna DPRD.
Kepala BPBD M Kotim dan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Pringsewu Handri Yusuf --mewakili Kepala Dinas PU Pringsewu Andi Purwanto-- tampak berjalan cepat dari arah ruang rapat paripurna menuju ruang fraksi.
Baca: Pembangunan Jembatan Tanjung Anom Terkendala Anggaran
Setelah kurang lebih 15 menit Kotim dan Handri berada di ruangan, keduanya lalu keluar menuju kembali ke ruang rapat paripurna.
Kepada awak media, Kotim membenarkan pemanggilan mereka berkaitan dengan jembatan gantung yang putus di Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa.
Jembatan itu merupakan akses vital yang menghubungkan antara Kecamatan Ambarawa dengan Kecamatan Pagelaran.
Namun, Kotim enggan berkomentar terkait hasil pertemuan. Ia meminta awak media bertanya langsung kepada Wakil Bupati Fauzi.
Baca: Ini Penyebab Putusnya Jembatan Gantung Penghubung Ambarawa-Pagelaran
Sementara Handri menyatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Dinas PU Pringsewu Andi Purwanto.
Perbaikan jembatan gantung Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, terkendala dana. Proses perbaikannya harus secara keseluruhan hingga permanen, tetapi baru bisa berjalan pada tahun 2019 mendatang.
"Langkah cepatnya, kami akan coba itu (jembatan) terhubung dulu. Kami akan masukkan (dana) dalam (APBD) perubahan 2018 ini. Kami mantapkan supaya (perbaikan) darurat itu bisa berlaku," kata Fauzi seusai rapat paripurna DPRD Pringsewu.
Fauzi menyatakan, pembangunan jembatan Tanjung Anom secara permanen baru bisa berlangsung pada tahun 2019. Karenanya, jelas dia, dari hasil pembicaraan dengan Dinas PU, pihaknya akan mengupayakan jembatan putus itu terhubung dahulu untuk sementara.
"Kami meminta kendaraan bermotor dengan muatan berat tidak melintas di jembatan gantung itu. Jembatan itu usianya sudah lebih dari 20 tahun," imbuhnya. (*)