Ibu Ini Histeris, Sudah Lapak dan Dagangan Terbakar Malah Sekarang Nggak Dapat Kios

Sebab, setelah barang dagangannya habis terbakar, Sabtu (20/1) malam, ia kini tidak mendapatkan kios di bangunan baru Pasar Way Halim.

Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
Pedagang pasar way halim tidak dapat pengundian 

Laporan Wartawan tribunlampung.co.id Hanif Risa Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 16 pedagang histeris setelah mendapati dirinya tidak masuk dalam daftar pengundian pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Senin (22/1).

Bahkan ada pedagang yang sampai menangis lantaran tidak menemukan namanya di dalam pos yang sudah ditentukan.

Elliana (45), pedagang sembako yang sempat menangis histeris setelah namanya tidak tercantum dalam pengundian mengaku bingung.

Sebab, setelah barang dagangannya habis terbakar, Sabtu (20/1) malam, ia kini tidak mendapatkan kios di bangunan baru Pasar Way Halim.

"Masih bingung nggak dapat tempat, maka belum pulang, gimana ini," ujar Eliana kepada Tribun Lampung.

Eliana mengaku sudah berdagang sejak tahun 1995.

"Saya ada datanya, dari dulu masih dagang, ini belum dapat kepastian, tapi katanya (petugas di lapangan) hari Rabu (24/1) dibagi," ungkapnya.

Begitu juga Bayinah (57) pedagang sayuran yang tidak mendapat bagian hamparan. "Iya saya nggak kebagian.

Memang saya ngontrak, tapi kan saya pedagang aktif dan janjinya pasti dapat, karena diutamakan pedagang," tuturnya.

Bayinah pun heran karena sebelumnya data fotokopi KK dan KTP miliknya sudah diminta petugas.

"Saya bingung juga, saya butuh. Katanya mau diusahain pasti dapat tapi nggak tahu kapan," ujarnya.

Kios Lebih Banyak
Berdasarkan data yang dihimpun tribunlampung.co.id, jumlah kios dan hamparan yang diundi kemarin yaitu 239 kios dan 277 hamparan.

Jumlah kios dan hamparan tersebut lebih banyak dibandingkan yang ada pada bangunan sebelumnya.

Saat masih berupa bangunan lama, jumlah kios di Pasar Way Halim sebanyak 193 pintu.

Rinciannya kios ukuran 3x4 meter persegi sebanyak 24 kios, ukuran 3x3 meter persegi 169 kios.

Kemudian untuk lapak atau hamparan sebanyak 148 unit.

Terkait adanya pedagang yang tidak mendapatkan kios maupun hamparan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Sahriwansyah maupun Kepala UPT Pasar Way Halim Parlindungan Pane belum bisa dimintai keterangan.

Sahriwansyah hanya hadir sebentar memberikan sambutan sebelum dimulainya pengundian di Pasar Way Halim, namun setelah itu buru-buru pergi.

Pun demikian dengan Parlindungan Pane. Saat didatangi masing-masing di kantornya, baik Kadisdag maupun kepala UPT tidak ada di tempat.

Nomor telepon keduanya pun tidak aktif.

Proses pengundian hanya dikomandoi petugas UPT Pasar Way Halim dibantu penjagaan dari Badan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved